PanenTalks, Jakarta-Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang resmi mengukuhkan sebanyak 100 Kader Pangan Aman Sehat untuk Hebat (Ka’Asuh) yang terdiri dari guru serta siswa tingkat SD dan SMP, di Plaza Puspem Kota Tangerang, Selasa (27/5).
Pengukuhan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat edukasi konsumsi pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) kepada generasi muda—sebagai upaya membangun kemandirian dan ketahanan pangan dari akar rumput.
Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional (NFA), Andriko Noto Susanto, menegaskan pentingnya edukasi pangan sejak usia sekolah.
“Ka’Asuh adalah garda terdepan dalam membangun kesadaran akan konsumsi pangan yang tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga menyehatkan,” ujarnya di hadapan para peserta.
Andriko juga menyoroti pentingnya integrasi program pangan nasional dengan kekuatan pangan lokal.
“Anak-anak yang menjadi Ka’Asuh akanmendapat edukasi pangan sehat melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG). Harapannya, bahan baku bisa berasal dari pangan lokal Kota Tangerang agar mendorong perputaran ekonomi masyarakat setempat dan memperkuat sistem pangan lokal,” jelasnya.
Walikota Tangerang, Sachrudin, yang menyebut Ka’Asuh sebagai agen perubahan dalam membentuk kebiasaan makan sehat di lingkungan sekitar.
“Pada usia anak-anak, kebutuhan gizi menjadi sangat krusial. Ka’Asuh mampu menjadi agen perubahan yang membentuk kebiasaan hidup sehat berdasarkan prinsip B2SA, baik di lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat luas,” ujar Sachrudin.
Para Ka’Asuh nantinya akan bertugas menyosialisasikan pola makan sehat dan aman di lingkungan sekolah dan sekitarnya. Mereka akan menjadi pelopor dalam mengedukasi pentingnya konsumsi pangan lokal yang bergizi dan bebas risiko.
Secara terpisah, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menyampaikan apresiasi atas inisiatif kolaboratif antara pemerintah pusat dan daerah.
“Penguatan literasi pangan B2SA melalui pengukuhan Ka’Asuh merupakan strategi edukatif yang sangat strategis. Edukasi sejak dini adalah fondasi dari sistem pangan yang tangguh dan berkelanjutan,” pungkas Arief.

