Senin, Juli 28, 2025

16 Koleksi dari Maestro Pamer di Museum Batik

Share

PanenTalks, Pekalongan – Sekitar 16 kolektor batik memanerkan batik langka di Museum Batik di Kota Pekalongan.

Pameran dalam rangka Hari Jadi ke-19 museum mulai 24 Juli-15 Agustus 2025. Sejumlah koleksi kolektor dari Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Cirebon, dan Yogyakarta siap memamerkan lembaran kain bermotif cantik.

Wakil Wali Kota Pekalongan, Balgis Diab mengungkapkan, Museum Batik ulang tahun ke-19 bisa menampilkan karya-karya terbaik dari para maestro batik dari seluruh Indonesia, khususnya dari wilayah Pulau Jawa.

“Pameran kali ini berbeda karena mengangkat tema Titi Larasing Rasa yang menyatukan lintas generasi dan lintas daerah,” ungkap dia, mengutip laman jatengprov.go.id.
 
Menurut dia, pameran menjadi ruang apresiasi sekaligus ruang kontemplasi untuk lebih memahami filosofi batik sebagai cerminan kearifan lokal sarat makna.
 
“Harapannya, melalui pameran ini, kita tidak hanya memberikan apresiasi, tetapi juga mengundang masyarakat untuk memahami dan meresapi batik sebagai cermin kebijaksanaan lokal,” kata dia.

Di tengah arus digitalisasi, kata dia, ingin batik tetap hidup, relevan dan lestari hingga generasi mendatang.
 
Dia menekankan, peran penting Museum Batik Kota Pekalongan dalam perjalanan sejarah pengakuan batik oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), sebagai warisan budaya dunia.
 
“Kiprah Museum Batik luar biasa. Pengakuan batik oleh UNESCO dari Museum Batik Pekalongan. Museum Batik Pekalongan memiliki banyak keunikan karena tidak hanya menyimpan koleksi, tapi juga menjadi rumah bagi para maestro batik terbaik di Indonesia,” tuturnya.
 
Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Pekalongan, Sabaryo Pramono menambahkan, komitmen museum batik dalam melestarikan, mengembangkan dan mengedukasi masyarakat tentang batik.

Dia berharap, tanggung jawab museum dalam pelestarian, pengembangan, dan edukasi batik kepada masyarakat bisa terus terwujud dengan baik.

“Batik adalah warisan budaya yang telah diakui oleh UNESCO,” kata dia. (*)

Read more

Local News