PanenTalks, Jakarta-Kementerian Sosial menegaskan keberhasilan program Sekolah Rakyat dalam mencapai target pengentasan kemiskinan ekstrem hingga nol persen tahun depan sangat bergantung pada kualitas manajerial guru dan kepala sekolah di lapangan.
Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo, menyampaikan pentingnya kemampuan guru dan kepala sekolah dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan serta membangun sistem pendidikan yang membuat siswa betah di sekolah berbasis asrama.
“Mereka mayoritas baru mengenal sistem asrama, latar belakang mereka bagaimana sudah tergambarkan, ya, jadi kenyamanan siswa akan mendukung proses belajar-mengajar berjalan optimal,” kata Agus Jabo melalui keterangan resmi, Kamis (21/8/2025).
Agus menekankan guru dan kepala sekolah juga harus menjaga komunikasi dengan wali asrama.
“Mereka perlu terbiasa menghadapi kondisi anak, mulai dari sakit perut, susah tidur, sampai anak terlampau aktif yang sulit disiplin. Pendidikan di Sekolah Rakyat bukan hanya soal ilmu pengetahuan, tetapi juga pembentukan karakter dan keterampilan agar anak-anak siap menghadapi dunia kerja,” ujarnya.
Kementerian Sosial menargetkan pada tahap pertama 2025 ada 165 titik Sekolah Rakyat. Hingga Agustus, sudah 100 sekolah beroperasi dan 65 lainnya siap beroperasi pada September. Totalnya mencakup 16.000 siswa, 165 kepala sekolah, lebih dari 1.400 guru, serta 2.000 tenaga pendidikan.
Sebagaimana arahan presiden, jumlah siswa akan terus ditingkatkan sebagai upaya memutus rantai kemiskinan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan 64,36 persen anak dari keluarga miskin berpotensi mewarisi kondisi orang tuanya jika tidak ada intervensi negara.
“Kalau bapaknya pemulung, anaknya tidak harus jadi pemulung, inilah yang sedang dan akan kita putus dengan Sekolah Rakyat,” tegas Agus Jabo.
Sementara itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyampaikan hasil pengukuran potensi siswa Sekolah Rakyat.
“Sebanyak 37,4 persen atau 1.828 siswa berpotensi dalam bidang sains teknologi rekayasa dan matematika (STEM). Dari STEM ini, ada 1.204 siswa yang berbakat di bidang teknik, seperti mekanik, teknisi otomotif, insinyur sipil, operator industri, hingga arsitek,” kata Gus Ipul melalui keterangan resmi saat pembukaan pembekalan kepala sekolah dan guru Sekolah Rakyat di Pusdiklatbangprof Kemensos, Jakarta, Selasa (19/8/2025).
Ia menambahkan, Kementerian Sosial juga mencatat 39,6 persen atau 1.938 siswa memiliki potensi di bidang sosial. Sementara 23,0 persen atau 1.123 siswa lainnya berbakat di bidang bahasa.