PanenTalks, Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mencatat sudah dibangun 237 Satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) tersebar di berbagai wilayah di provinsi ini.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mengatakan, ketersediaan SPPG di Jawa Tengah sampai dengan 24 Juni 2025.
“Terdiri atas SPPG Khusus (TNI), SPPG Ponpes dan SPPG Mandiri (mitra). Sementara kebutuhan total untuk dapur MBG sekitar 3.000 an titik,” kata dia, Rabu 25 Juni 2025.
Dia menyebutkan, total penerima manfaat MBG sekitar 9 juta orang. Rinciannya siswa TK, SD, SMP, SMA, SMK, Ponpes dan SLB sebanyak 7.939.945 orang. Sedangkan, ibu hamil sebanyak 439.931 orang, ibu menyusui sebanyak 420.638 orang dan anak stunting sebanyak 198.993 anak.
“Satgas MBG kita sudah punya. Kita libatkan seluruh pihak. Jadi TNI ada (SPPG), Polri ada, swasta ada, mandiri atau mitra ada. Kita keroyok bareng,” kata Ahmad Luthfi.
Dia melanjutkan, sebanyak 134 titik lokasi SPPG di lahan aset Pemkab/Pemkot dan Pemprov diusulkan pembangunan SPPG. Tim Badan Gizi Nasional dan Organisasi Perangkat Daerah terkait juga sudah survei 30 titik di 12 kabupaten dan menyatakan sebagian besar memenuhi kriteria.
Pemprov Jateng juga mengusulkan sekitar dua lokasi tambahan pembangunan SPPG di daerah 3T, yaitu di Kepulauan Karimunjawa-Kabupaten Jepara dan Kampung Laut-Kabupaten Cilacap.
Pemprov Jateng juga telah mendata 183 koperasi dan 106 UKM siap menjadi supplier bahan baku bagi SPPG dan akan diverifikasi oleh BGN. Selain itu terdapat 221 Bumdes yang juga dapat mendukung ketersediaan bahan baku. (*)