PanenTalks, Batang – Pemerintah Kabupaten Batang telah memiliki 248 desa dan kelurahan memiliki Koperasi Desa Merah Putih (KDMP).
“Percepatan pembentukan koperasi sudah rampung sejak 25 Juni 2025,” ungkap Kepala Disperindagkop UKM Batang, Wahyu Budi Santoso, Senin 30 Juni 2025.
Dia melanjutkan, fase pembentukan kelembagaan sudah selesai, selanjutnya adalah tantangan membangun bisnis koperasi bermanfaat untuk warga.
Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Jawa Tengah, Eddy S. Bramiyanto menegaskan, perkembangan pembentukan KDMP di Jawa Tengah mencapai 99 persen dari total 8.563 koperasi.
“Kami langsung awali dengan kegiatan kontak bisnis, supaya koperasi ini tidak jalan di tempat,” kata Eddy.
Menurutnya, pengurus koperasi harus paham hitung-hitungan bisnis.
“Kalau jualan pupuk subsidi, gas melon atau produk Bulog, pengurus harus bisa ngitung jelas, untungnya berapa, jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang,” tandasnya.
Pihaknya melanjutkan, berbagaisumber pembiayaan bisa berguna baik dari hibah, perbankan, hingga investasi.
“Jangan sampai koperasi kehabisan likuiditas hanya untuk gaji pengurus. Koperasi harus sehat dan berkembang,” imbuhnya.
Wakil Bupati Batang, Suyono mengatakan, koperasi ini bukan sekadar memenuhi instruksi pusat.
“Tentu ini adalah amanat pemerintah pusat. Mau tergesa-gesa atau tidak, yang penting koperasi sudah terbentuk,” ujarnya.
Namun, ia mengingatkan kepada para pengurus koperasi untuk inovatif dan adaptif. Kopdes Merah Putih harus jadi motor penggerak ekonomi desa.
Suyono berharap, Kopdes Merah Putih tak hanya berdiri di atas kertas.
“Koperasi harus membawa perubahan, menciptakan ekosistem ekonomi baru di desa. Harus ada dampak signifikan untuk lingkungan sekitar,” tegasnya.
Ia juga mendorong agar koperasi-koperasi di Batang tidak terjebak pada cara kerja lama. (*)