Kamis, September 4, 2025

43,7 Persen Gen Z Sudah Gunakan AI

Share

PanenTalks, Jakarta-Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyatakan Indonesia telah memasuki era ekonomi digital yang inklusif, berdaya saing, dan menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional dengan kehadiran Artificial Intelligence (AI)

“Kita fokus menggunakan mesin digitalisasi ini. Karena tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,03 persen. Di balik angka ini, kita melihat peran besar dari ekonomi digital, khususnya melalui UMKM yang makin terdigitalisasi,” kata Meutya dalam keterangannya di Jakarta, (31/9/2025).

Menurut Meutya, kontribusi nyata ekonomi digital terlihat dari pesatnya adopsi sistem pembayaran digital. “Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) kini digunakan oleh lebih dari 32 juta merchant dengan total transaksi menembus Rp42 triliun. Dari warung kecil di desa sampai di Jakarta yang padat penduduk, saya rasa itu keberhasilan kita melalui QRIS. Pedagang tradisional kini bisa mengakses pasar yang lebih luas lagi, termasuk konsumen generasi digital,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa generasi muda menjadi garis depan transformasi digital. “Sebanyak 43,7 persen Gen Z kita telah memanfaatkan layanan berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence. Ini artinya, dengan masuknya AI di Indonesia, khususnya anak-anak muda mengadopsi dengan amat cepat,” tuturnya.

Sebagai regulator, pemerintah mendukung inovasi anak bangsa melalui penguatan infrastruktur, peningkatan literasi digital, serta penyusunan regulasi untuk memastikan pemanfaatan teknologi berlangsung aman dan beretika.

“Kementerian Komdigi juga telah mengirimkan izin prakarsa kepada Kementerian Sekretariat Negara untuk menyiapkan Peraturan Presiden tentang kecerdasan artifisial. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita memiliki PP atau Perpres terkait AI, karena ini sesuatu yang menjadi concern kita dan tantangan bersama dalam menghadapi dunia yang cukup baru dan berbeda,” jelas Meutya.

Ia menegaskan, dengan berbagai langkah tersebut Indonesia tidak hanya menjadi pengguna, melainkan pencipta teknologi digital. “Kita sedang membentuk ekosistem yang memungkinkan generasi muda untuk berinovasi dan berkontribusi bagi perekonomian nasional,” pungkasnya.

Read more

Local News