PanenTalks, Semarang – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mencatat 877 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk progam makan bergizi gratis (MBG) tersebar di berbagai wilayah tersebut telah mampu melayani 2,7 juta penerima manfaat.
Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno mengatakan, data pada 24 Agustus 2025 877 SPPG beroperasi pengelolaan oleh TNI 22 unit, pondok pesantren lima unit, mitra 848 unit dan Polri dua unit.
“Dari target 9,6 juta sasaran penerima program MBG di Jateng, akselerasinya sudah mencapai 2,7 juta penerima manfaat,” kata dia, di sela kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pembangunan SPPG se Jateng.
Sasaran MBG meliputi 2,48 juta siswa, ibu hamil sebanyak 32.466 orang, ibu menyusui itu 35.965 orang dan balita 52.217 orang. Pemprov Jateng berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk mengidentifikasi lahan aset-aset pemerintah daerah memungkinkan bisa menjadi SPPG.
“Ini kita sudah mengusulkan 134 titik. Sudah dilakukan survei dari Badan Gisi Nasional (BGN) sebanyak dua kali di 12 kabupaten pada 34 titik. Hasilnya 24 layak dan 10 titik tidak layak,” katanya, Selasa, 26 Agustus 2026.
Pendirian SPPG, kata dia, prioritas ke daerah-daerah secara infrastruktur atau akses lebih sulit terjangkau.
“Karena mereka (penerima manfaat) secara kriteria mungkin lebih membutuhkan lebih dulu,” katanya.
Dia melanjuutkan, percepatan pendirian SPPG juga untuk menggerakkan ekonomi masyarakat. Maka dari itu, Pemprov Jateng mengajak kerjasama lintas sektoral, pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk akselerasi percepatan pendirian SPPG.
“Berdirinya SPPG punya dampak luas terhadap masyarakat sekitarnya, baik dalam bentuk pasokan bahan baku makanan maupun tenaga kerja,” kata dia. (*)
