PanenTalks, Singaraja – Langit Sukasada, Buleleng, pada Jumat 18 April 2025, menjadi saksi sebuah pencapaian monumental. Di sana, di Desa Adat Amertasari, Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali berdiri megah, siap mengantarkan gelombang siaran TV digital yang jernih dan modern ke pelosok Bali Utara.
Gubernur Wayan Koster, dengan mata berbinar, mengumumkan bahwa menara ini telah berhasil menjangkau 90 persen wilayah Buleleng dan Jembrana, melampaui ekspektasi awal.
“Pemancar tower ini telah diuji coba, dan hasilnya sungguh luar biasa,” ungkap Gubernur Koster, suaranya bergetar penuh semangat. “Jangkauannya bahkan mencapai Kabupaten Jembrana, hingga Gilimanuk. Untuk Buleleng, siarannya sudah sangat jernih.”
Lebih dari sekadar menara pemancar, Turyapada Tower menjelma menjadi pusat hiburan dan informasi yang kaya. Sepuluh stasiun televisi, termasuk VIVA Group dan MNC Group, telah mengudara dari sana, dan puluhan stasiun lainnya, seperti Metro TV, TVRI, dan Nusantara TV, siap menyusul. Gubernur Koster membayangkan sebuah ekosistem media yang terpusat, efisien, dan menguntungkan bagi daerah.
“Stasiun TV tidak perlu lagi membangun tower sendiri,” jelasnya. “Mereka bisa menggunakan Turyapada Tower, dan ini akan menjadi sumber pendapatan baru bagi Pemerintah Provinsi Bali.”
Awalnya, Turyapada Tower hanyalah sebuah menara pemancar biasa. Namun, visi Gubernur Koster dan tim dari Fakultas Teknik Universitas Udayana mengubahnya menjadi sebuah destinasi wisata kelas dunia. Dengan fasilitas planetarium, skywalk, restoran putar 360 derajat, restoran statis, dan jembatan kaca, menara ini siap bersaing dengan ikon-ikon dunia seperti Tokyo Tower, Menara Eiffel, Macau Tower, dan Toronto Tower.
“Ini bukan sekadar menara,” tegas Gubernur Koster. “Ini adalah simbol kemajuan Bali Utara, sebuah pusat pertumbuhan ekonomi baru yang akan menyeimbangkan pembangunan di seluruh Bali.”
Rencananya, pada tahun 2026, pembangunan kawasan dan jalan masuk yang representatif akan dilanjutkan, menyambut wisatawan dari seluruh penjuru dunia. Gubernur Koster membayangkan sebuah kawasan wisata yang dikelola secara profesional, sebuah sumber pendapatan daerah yang berkelanjutan.
“Pemandangannya luar biasa,” katanya, matanya menerawang jauh. “Danau Beratan, Tamblingan, Buyan, pantai dari barat hingga timur, hutan, bukit… semuanya bisa dinikmati dari jembatan kaca dan restoran putar. Ini adalah pengalaman yang tak terlupakan.”
Peluncuran siaran TV digital di Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali ditandai dengan pemindaian layar utama oleh Gubernur Koster, bersama para pejabat daerah. Sesi komunikasi daring dengan warga di Buleleng dan Jembrana membuktikan keberhasilan proyek ini.
Siaran TV digital yang jernih telah dinikmati oleh masyarakat luas. Turyapada Tower, sebuah mahakarya teknologi dan pariwisata, siap mengukir sejarah baru bagi Bali. (*)