Rabu, Juni 18, 2025

Alasan Kemanusiaan, Prabowo Siap Terima 1.000 Orang dari Gaza Ditampung di Indonesia

Share

PanenTalks, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan rencana besar Indonesia dalam upaya kemanusiaan global. 

Prabowo mengungkap kesiapan Indonesia mengevakuasi sekitar 1.000 warga Gaza yang menjadi korban luka, trauma, dan anak-anak yatim piatu akibat konflik berkepanjangan di Palestina.

Langkah ini, menurut Prabowo, didorong oleh meningkatnya permintaan dari komunitas internasional agar Indonesia lebih aktif berperan dalam penyelesaian krisis Gaza.

“Saya lakukan ini karena banyak permintaan terhadap Indonesia untuk lebih aktif lagi berperan untuk mendukung mencari penyelesaian konflik di Gaza dan di Timur Tengah secara keseluruhan,” tegas Presiden Prabowo dikutip Jumat 11 April 2025.

Untuk mewujudkan misi kemanusiaan ini, Prabowo akan melakukan lawatan diplomatik ke lima negara strategis di Timur Tengah yakni Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania. 

Di sana, ia akan berdiskusi dan berkonsultasi dengan para pemimpin negara-negara tersebut terkait mekanisme dan dukungan terhadap proses evakuasi.

“Saya kira itu sikap pemerintah Indonesia. Untuk itu, saya harus konsultasi pada pemimpin daerah tersebut. Karena terus kami dikirim utusan, ditelepon bagaimana kesiapan Indonesia untuk bantu penyelesaian atau membantu mendorong penyelesaian di Gaza,” jelas Prabowo.

Presiden menegaskan, Indonesia siap mengirimkan pesawat untuk mengevakuasi korban pada gelombang pertama, yang diperkirakan berjumlah 1.000 orang. 

Menteri Luar Negeri juga akan diutus untuk menjalin komunikasi langsung dengan pihak Palestina guna membahas teknis pelaksanaan evakuasi.

“Kami siap evakuasi mereka yang luka-luka, mereka yang kena trauma, anak-anak yatim piatu siapa pun… Kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk angkut mereka, kita perkirakan mungkin jumlahnya 1.000 untuk gelombang pertama,” ujar Prabowo.

Namun, Prabowo menegaskan bahwa evakuasi ini bersifat sementara, dengan syarat seluruh pihak terkait memberikan persetujuan, dan warga yang telah pulih diharapkan dapat kembali ke Gaza jika situasi sudah memungkinkan.

“Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini… pada saat mereka pulih dan sehat kembali, kondisi Gaza sudah memungkinkan mereka harus kembali ke daerah mereka asal,” tutupnya. (*)

Editor : Hendrati Hapsari

Read more

Local News