Senin, Agustus 18, 2025

Anak Muda Didorong Jadi Petani Demi Regenerasi

Share

PanenTalks, Temanggung – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mendorong generasi muda untuk menjadi petani sebagai salah satu upaya menjaga regenarasi di sektor pertanian.

“Pentingnya akses generasi muda terhadap pertanian,” ungkap dia saat gelaran Pekan Agro Digital dan Inovasi (PADI) Pertanian Jateng 2025 di Agro Center Soropadan, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Jumat, 18 Juli 2025.

Dia melanjutkan, langkah tersebut untuk menjaga ketahanan pangan di wilayahnya. Masyarakat tak lagi menganggap bertani sebagai profesi kelas dua. Sektor pertanian bukan pelengkap melainkan fondasi.

“Kita harus tempatkan petani di hati masyarakat,” ucapnya.

Pertanian, kata dia, menjadi sektor penting untuk menjaga ketahanan pangan. Ia juga mengapresiasi peran generasi milenial dan gen Z kini ikut menyokong sektor pertanian.

“Apalagi, banyak inovasi pertanian yang justru ditemukan oleh para inovator muda,” kata dia.

Menurut dia, masyarakat Jateng patut bersyukur karena memiliki tanah subur. Di tengah ekonomi dunia menghimpit, masyarakat akan kembali ke makanan.

Oleh karena itu, Taj Yasin mendorong agar menjaga keberlanjutan lahan pertanian. Ia mengimbau agar pembangunan perumahan tidak menggerus lahan produktif, dan menyarankan alternatif seperti pembangunan rumah bertingkat agar ruang pertanian tetap tersedia.

Taj Yasin berharap PADI 2025 menjadi pemantik semangat bersama untuk menempatkan sektor pertanian sejajar dengan sektor lain dalam kontribusi pembangunan. Sebagai informasi kegiatan PADI 2025 ini mengusung tema “Menumbuhkan Inovasi dan Teknologi Pertanian Menuju Jateng sebagai Penumpu Pangan Nasional”. Kegiatan ini menjadi expo pertanian terbesar di Jawa Tengah yang digagas oleh petani milenial. Even ini juga sebagai ajang temu inovasi lintas sektor pertanian.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, De Fransisco Dasilva Tafares mengatakan, PADI 2025 tidak hanya menampilkan promosi dan pameran teknologi, namun sebagai wadah edukasi dan regenerasi petani muda.

“Acara ini mempertemukan pemangku kepentingan dari kalangan pemerintah, akademisi, pelaku usaha, hingga masyarakat umum, untuk memperkenalkan teknologi terkini sekaligus menumbuhkan semangat generasi muda terhadap sektor pertanian sebagai pilar ketahanan pangan,” katanya.

Acara terselenggara 18-23 Juli 2025 dan 186 gerai berpartisipasi. Mulai pelaku UMKM mitra tani, kuliner, hingga stan-stan inovasi dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Tercatat pula 25 inovator muda dari berbagai daerah berkompetisi dalam lomba inovasi teknologi dan produk pertanian. (*)

Read more

Local News