Selasa, Agustus 12, 2025

Anak Putus Sekolah Butuh Sekolah Rakyat

Share

PanenTalks, Jakarta – Jutaan anak putus sekolah di Indonesia membutuhkan akses pendidikan melalui program Sekolah Rakyat Berasrama.

Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono menilai, Badan Pusat Statistik menyampaikan ada sekitar 4,16 juta anak tidak sekolah, putus sekolah, belum sekolah. Hal ini merespon lebih dari 100 orang anak mengundurkan diri atau tidak memenuhi panggilan sebagai siswa Sekolah Rakyat tahap pertama dari sejumlah daerah.

“Jadi ya enggak apa-apa, semua berproses,” kata Agus Jabo, melansir InfoPublik, Senin 11 Agustus 2025.

Data dari Kementerian Sosial (Kemensos), melaporkan secara spasial kasus siswa mengundurkan diri tersebar dari Sekolah Rakyat di enam pulau. Adapun kasus terbanyak dengan jumlah 25-35 orang siswa mengundurkan diri di Sulawesi (16 sekolah), Jawa (48 sekolah) dan Sumatera (21 sekolah).

Fenomena tersebut, kata dia, merupakan bagian dari proses penyesuaian karena sebagian siswa mengalami kesulitan beradaptasi dengan pola asrama Sekolah Rakyat. Situasi tersebut tentu saja berbeda dengan kebiasaan hidup mereka di rumah.

Kementerian Sosial memastikan siswa mengundurkan diri akan segera digantikan. Selain anak membutuhkan, banyak juga animo masyarakat dan kalangan orang tua mendukung untuk mengikuti program ini cukup tinggi

Namun terlepas dari itu, ia menekankan Kementerian Sosial juga akan melakukan evaluasi terhadap seluruh aspek pelaksanaan Sekolah Rakyat. Mulai dari proses belajar-mengajar, pola asrama, hingga pemenuhan kebutuhan siswa untuk memastikan tujuan program tercapai secara optimal.

“Sekolah Rakyat ini adalah jembatan bagi para siswa untuk mewujudkan cita-citanya. Dan ini perintah Pak Presiden supaya anak-anak Indonesia semua bisa bersekolah,” kata dia.

Sekolah Rakyat menciptakan anak pintar memiliki karakter dan ketrampilan. Sekolah Rakyat menjadi program prioritas nasional pada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto 2025-2029. (*)

Read more

Local News