PanenTalks, Denpasar – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster, menegaskan kembali pentingnya penguatan identitas produk kerajinan perak Bali.
Hal ini disampaikannya saat mengunjungi sentra perajin perak di Bara Silver, Desa Celuk, Kabupaten Gianyar, Minggu (7/9).Dalam kunjungannya, Putri Koster menyatakan bahwa perak Bali memiliki potensi ekonomi tinggi berkat kualitas dan keunikannya yang khas.
“Kreativitas kita tidak kalah dibanding negara lain. Dengan sinergi yang kuat, perajin bisa lebih percaya diri dan promosi harus terus ditingkatkan ke berbagai negara,” ujarnya.
Putri Koster mencontohkan kesuksesan pameran IKM Bali Bangkit yang berhasil membukukan omzet lebih dari Rp19 miliar sebagai bukti produk kerajinan Bali memiliki pasar luas.
Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa para perajin harus bisa menjaga kualitas produk dengan harga yang pantas agar dapat bersaing secara global.
Untuk mendukung promosi, Dekranasda Bali juga mewacanakan penyelenggaraan Dekranasda Bali Fashion Week.
Acara ini diharapkan dapat menjadi etalase bagi produk fesyen dan kerajinan lokal, sekaligus memperkuat posisi ekonomi kreatif Bali di tingkat nasional maupun internasional.
Selain isu ekonomi kreatif, kunjungan tersebut juga menyoroti pentingnya pengolahan sampah berbasis sumber.
Putri Koster mendorong perajin untuk menerapkan pengolahan sampah organik menjadi kompos dan memisahkan sampah anorganik.
Kunjungan ini diakhiri dengan peninjauan langsung proses pembuatan berbagai kerajinan perak, seperti bros, cincin, kalung, hingga ornamen tas wanita.
Putri Koster melihat langsung berbagai produk khas Celuk, seperti anting-anting berukuran besar (subeng), gelang, dan perhiasan lainnya, yang menampilkan ketekunan serta kreativitas para perajin.
Diharapkan, kunjungan ini dapat membangkitkan semangat baru bagi perajin di Desa Celuk agar terus berinovasi sambil tetap melestarikan identitas budaya Bali melalui karya seni mereka. (*)
