Sabtu, September 27, 2025

Arsip RC dr. Soeharso di Pameran Virtual Arpus Jateng

Share

PanenTalks, Semarang – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah melaksanakan Pameran Virtual Kearsipan dan Perpustakaan 2025, melalui laman arpusda.jatengprov.go.id.

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Jawa Tengah, Rahmah Nur Hayati mengungkapkan, pameran virtual memperkenalkan pada masyarakat mengenai pentingnya arsip sebagai sumber informasi sahih dan relevan.

“Pameran virtual ini mengambil tema “Ngopeni Nglakoni Arsip Jawa Tengah”,” kata dia, Semarang, Selasa 9 September 2025.

Semangat menumbuhkan inovasi, kolaborasi, dan pemanfaatan teknologi digital dalam penyelenggaraan pemerintahan. Ajang ini menyuguhkan proses dokumentasi naskah kuno hingga arsip Rehabilitasi Centrum Prof Dr R Soeharso mendapat pengakuan UNESCO sebagai bagian dari Memory of the World Committee for Asia and the Pacific (MOWCAP). Perhelatan mulai 9–19 September 2025.

Dia membeberkan, pengguna dari berbagai belahan dunia bisa mengakses konten secara real time. Mulai dari dokumentasi naskah kuno seperti Serat Samud, Dewaruci, dan Maduretno. Sejarah Prof Dr Soeharso mendirikan Centrum Rehabilitasi pascaperang diabadikan sebagai warisan Memory of the World Committee for Asia and the Pacific (MOWCAP).

Koleksi lain dokumentasi mengenai tokoh Isriati Moenadi menggerakkan organisasi PKK. Ada pula dokumentasi mengenai sejarah awal transmigrasi dari Jateng. Di samping, sejarah batik, keris dan layanan inovasi kearsipan, serta perpustakaan Jawa Tengah, seperti SiArtis dan I-Jateng.

“Kegiatan ini pesertanya dari seluruh lembaga kearsipan kabupaten/kota di Jateng termasuk Arsip Nasional Republik Indonesia,” kata dia.

Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Mego Pinandito mengharapkan, pameran dapat memicu masyarakat untuk lebih peduli terhadap pentingnya digitalisasi arsip. Ke depan, berguna dalam kajian dan riset.

“Ini luar biasa, karena sekali lagi kita bisa belajar banyak dari catatan atau arsip yang ada,” kata dia.

Dia menjelaskan, pameran merupakan sebuah pengingat arsip saksi bisu merekam sejarah, dan menjadi pondasi bagi kebijakan berikutnya.

“Semoga acara ini bisa bermanfaat bagi masyarakat Jateng, juga bisa menyebar ke seluruh Indonesia bahkan secara global,” kata dia. (*)

Read more

Local News