PanenTalks, Pekalongan – Pemerintah Kota Pekalongan meluncurkan inovasi mempercepat penanganan stunting bernama CETING BAMBU (Cegah Stunting dengan Bantu Mung Seribu).
Inisiatif kolektif ini menargetkan pengumpulan donasi minimal Rp1.000 per hari dari Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat umum. Alokasi untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi anak-anak stunting dan Ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK).
Wakil Wali Kota Pekalongan, Balgis Diab mengungkapkan, program “Ceting Bambu” dapat mengajak seluruh lapisan masyarakat menyisihkan uang Rp1.000 setiap hari.
“Hal ini mendukung percepatan pencegahan dan penanganan stunting,” kata dia.
Dana terkumpul, kata dia, untuk pemberian makanan tambahan. Selain itu, percepatan pencegahan dan penanganan stunting di Kota Pekalongan.
Ia menyebut, secara spesifik di Kecamatan Pekalongan Timur, tercatat ada 258 anak stunting. Dia menargetkan penurunan signifikan dalam enam bulan ke depan.
“Target kita 50 persen itu tertangani dengan baik dalam waktu enam bulan ke depan,” kata dia.
Dia mengharapkan, program empat tahun ke depan itu tidak ada lagi anak stunting di Kota Pekalongan.
Camat Pekalongan Timur, Darminto, menjelaskan teknis pelaksanaan program. Dalam program ‘Ceting Bambu’ di Kecamatan Pekalongan Timur nanti setiap kelurahan mendapat satu ceting (celengan/wadah).
“Untuk sementara memang sasaran donaturnya untuk pegawai di kecamatan dan kelurahan dulu. Tetapi, nanti bisa saja berkembang ke masyarakat,” kata Darminto.
Donasi minimal seribu rupiah masuk ke ceting setiap hari terletak di masing-masing kelurahan.
Pengambilan dan diskusi untuk penggunaan dana akan dilakukan setiap bulan, dengan prioritas bantuan dikembalikan ke kelurahan masing-masing, yang minimal dapat membantu satu kasus per kelurahan. (*)

