Selasa, Juni 17, 2025

Bali di Persimpangan: Mengatasi Krisis Sampah Demi Pariwisata Berkelanjutan

Share

PanenTalks, Denpasar – Bali kini bergulat dengan permasalahan sampah yang mendesak, sebuah tantangan krusial yang mengancam fondasi pariwisatanya. Tumpukan sampah yang tak terkendali bukan hanya merusak lanskap alam, tetapi juga berpotensi mengikis daya tarik pulau dewata di mata wisatawan global.

Kunci menuju Bali Bebas Sampah terletak pada aksi kolektif. Pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta harus bersinergi untuk merumuskan dan menerapkan strategi pengelolaan sampah yang efektif. Kolaborasi ini menjadi imperatif untuk mengurai benang kusut permasalahan ini secepatnya.

PELINDO, sebagai motor penggerak sektor perhubungan dan pariwisata, memiliki peran signifikan. Kedatangan wisatawan mancanegara melalui jalur laut menyoroti pentingnya lingkungan yang bersih. Melalui program CSR, PELINDO diharapkan menjadi katalisator, bekerja sama dengan pemerintah untuk menemukan solusi pengelolaan sampah yang inovatif di Bali.

Harapan ini digaungkan Ketua TP PKK Provinsi Bali Ni Putu Putri Suastini Koster, , dalam FGD Port Tourism. Ia menekankan potensi CSR PELINDO dalam memberdayakan desa untuk mengelola sampah secara mandiri. “Desa bebas sampah adalah fondasi Bali bersih sampah,” ujarnya.

FGD bertema “Mewujudkan Destinasi Lokal Berdaya Tarik Global” ini juga menyoroti peluang peningkatan ekonomi melalui kedatangan wisatawan kapal pesiar.

Putri Koster mendorong UMKM lokal untuk menawarkan produk kerajinan Bali berkualitas dengan harga yang pantas, sehingga wisatawan membawa pulang buah tangan yang berkesan.

Berbagai pemangku kepentingan pariwisata hadir dalam FGD yang menjadi platform penting untuk bertukar ide dan mengidentifikasi solusi bersama. Sinergi dan tindakan nyata adalah kunci untuk memastikan Bali tetap menjadi destinasi impian yang lestari.

FGD ini dihadiri Sub Regional Head PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Sub Regional Bali Nusra, Fariz Hariyoso, jajaran PELINDO III, perwakilan Dinas Pariwisata kabupaten/kota, serta berbagai pelaku dan organisasi kepariwisataan.

Sesi diskusi interaktif juga menjadi bagian penting dari acara ini, di mana para pemangku kepentingan berbagi pandangan dan mengidentifikasi berbagai tantangan yang dihadapi sektor pariwisata Bali. (*)

Read more

Local News