PanenTalks, Denpasar – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali mengambil langkah proaktif di tahun 2025 dengan meluncurkan program tematik Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).
Inisiatif yang dipimpin oleh Kepala OJK Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu, ini secara spesifik menyasar peningkatan literasi dan inklusi keuangan di sektor pasar modal bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Bali.
Kebijakan ini sejalan dengan agenda Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) serta implementasi Indeks Akses Keuangan Daerah (IKAD) yang baru diluncurkan oleh OJK.
Tujuan strategisnya adalah mengakselerasi inklusi keuangan di tingkat regional, yang diharapkan akan memicu pertumbuhan ekonomi yang lebih solid dan distribusi kesejahteraan yang lebih merata di seluruh Bali.
Fokus utama dari program ini adalah mendorong adopsi produk dan layanan industri keuangan pasar modal secara lebih luas.
Data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan Tahun 2025 mengindikasikan bahwa tingkat literasi dan inklusi sektor pasar modal di Indonesia masih relatif rendah, masing-masing berada di angka 17,78 persen dan 1,34 persen.
Menyadari tantangan ini, OJK Provinsi Bali menjalin kolaborasi strategis dengan TPAKD Bali, perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Wilayah Bali, serta berbagai entitas dalam Industri Jasa Keuangan di sektor pasar modal. Sinergi ini bertujuan untuk membekali ASN dengan pemahaman yang komprehensif mengenai instrumen investasi seperti saham, obligasi, dan reksa dana, sekaligus memotivasi mereka untuk diversifikasi portofolio investasi.
Sebagai implementasi awal di tahun 2025, OJK Provinsi Bali dan TPAKD Kabupaten Gianyar berhasil menyelenggarakan kegiatan edukasi pasar modal yang ditujukan kepada ASN di wilayah tersebut.
Keberhasilan ini didukung oleh kolaborasi dengan BEI Wilayah Bali dan Mandiri Sekuritas Wilayah Bali. Sebagai tindak lanjut, program serupa direncanakan untuk dilaksanakan oleh seluruh TPAKD di tingkat kota dan kabupaten di Provinsi Bali sepanjang tahun 2025.
Lebih lanjut, program tematik ini akan diimplementasikan melalui serangkaian inisiatif edukasi keuangan yang terstruktur.
Materi yang akan disampaikan meliputi analisis dan mekanisme transaksi saham serta reksa dana, pemahaman mengenai Initial Public Offering (IPO), konsep Securities Crowdfunding, hingga puncaknya adalah penyelenggaraan Kompetisi Trading Saham antar ASN se-Provinsi Bali yang dijadwalkan berlangsung selama tahun 2025.
Melalui upaya edukasi yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat di Bali, serta melibatkan berbagai pemangku kepentingan daerah, diharapkan tercipta ekosistem Industri Jasa Keuangan yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan.
Peningkatan literasi dan inklusi keuangan di kalangan masyarakat Bali diharapkan akan menjadi pendorong utama bagi pertumbuhan sektor keuangan yang lebih resilien dan memberikan kontribusi signifikan terhadap kemajuan ekonomi regional secara keseluruhan. (*)