Sabtu, September 27, 2025

Bali Pusat Pertemuan Ekonomi Kripto Asia di Coinfest Asia 2025

Share

PanenTalks, Tabanan – Pulau Bali kembali menegaskan posisinya sebagai destinasi global dengan menjadi tuan rumah Coinfest Asia 2025, sebuah konferensi Web3 terbesar di Asia.

Acara yang dijadwalkan berlangsung pada 21–22 Agustus 2025 di Nuanu Creative City Tabanan, mempertemukan para investor, pengembang, regulator, dan pelaku industri kripto dari seluruh dunia untuk membahas masa depan ekonomi digital pasca-halving Bitcoin.

Partisipasi aktif pemain besar seperti Tokocrypto yang menjadi sponsor utama menunjukkan kepercayaan pasar terhadap potensi ekonomi digital Indonesia. Bersama Binance, Tokocrypto akan mengadakan acara sampingan eksklusif, Tokocrypto x Binance Beach House, pada 22 Agustus 2025 di Tabanan.

Acara ini dirancang sebagai forum strategis yang santai, memadukan suasana khas Bali dengan diskusi mendalam seputar inovasi, adopsi, dan peluang investasi di sektor kripto.

CEO Tokocrypto, Calvin Kizana, menyatakan bahwa Coinfest Asia 2025 menjadi platform penting bagi Indonesia untuk memperkuat perannya di kancah ekonomi digital global.

“Coinfest Asia adalah ajang penting bagi para pelaku Web3 di Asia untuk bertemu, berdiskusi, dan membentuk masa depan industri,” ujar Calvin.

Pertemuan ini akan menjadi ajang pertukaran wawasan mengenai isu-isu krusial, mulai dari regulasi aset digital yang adaptif, keamanan investasi, hingga potensi pertumbuhan Real World Asset (RWA) yang ditokenisasi—sebuah instrumen yang direkomendasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dengan kehadiran para pemimpin industri dari berbagai negara, Bali akan menjadi pusat percakapan strategis yang dapat mempengaruhi arah kebijakan dan investasi di seluruh Asia.

Pemilihan Bali sebagai tuan rumah tidak lepas dari pesatnya pertumbuhan ekonomi kripto di Indonesia. Hingga pertengahan 2025, nilai transaksi aset kripto di Indonesia telah mencapai Rp224,11 triliun, dengan jumlah investor terdaftar mencapai 15,07 juta orang.

Angka-angka ini menempatkan Indonesia di jajaran 10 besar negara dengan adopsi kripto tertinggi di dunia.

Kizana menambahkan, momentum ini harus dimanfaatkan untuk membangun ekosistem yang berkelanjutan. Gagasan mengenai pembentukan cadangan Bitcoin nasional juga muncul dalam diskusi strategis, yang dinilai dapat memperkuat posisi Indonesia dalam ekonomi global.

Dengan populasi yang besar dan tingkat penetrasi internet yang tinggi, Indonesia memiliki fondasi kuat untuk menjadi pemain kunci dalam inovasi Web3.
Pertemuan di Bali ini diharapkan tidak hanya mendorong percepatan adopsi teknologi blockchain di Indonesia, tetapi juga memperkuat kolaborasi lintas negara yang akan membentuk masa depan ekonomi digital di Asia.(*)

Read more

Local News