PanenTalks, Yogyakarta – Kontingen Bali tampil sebagai juara umum dalam PORSENI PATRIA VI.
Kegiatan ini dalam rangka 30 Tahun PATRIA dan Kebangkitan Semangat Pemuda Buddhis Porseni VI berdirinya organisasi PATRIA (Pemuda Theravada Indonesia), di Jogjakarta, belum lama ini.
Ketua Umum DPP PATRIA, Michael Kirana Sutiono menekankan, semangat kolaborasi dan kekeluargaan adalah inti dari perjalanan organisasi.
“Hal-hal baik yang sudah kita capai tidak mungkin terjadi tanpa kebersamaan kita semua,” ujar Michael.
Perwakilan Ditjen Bimas Buddha Kementerian Agama RI, Naryoto, menyampaikan, Porseni menyimpan makna lebih dalam menyatukan generasi Buddhis dari seluruh penjuru nusantara dalam ruang inklusif.
“Menang dan kalah itu biasa. Tapi persaudaraan dan pembelajaran jauh lebih penting dari sekadar hasil akhir,” ungkap Naryoto.
Menurut dia, Jogja adalah miniatur Indonesia dan bisa melihat keberagaman dalam satu semangat.
Perwakilan Badan Pengelola Olahraga DIY, Danang Agus Juniarto menyoroti, para pemuda menunjukkan bahwa kompetisi bisa menjadi panggung untuk belajar dan tumbuh bersama.
“Kita telah menyaksikan di lapangan olahraga, di panggung seni, dan dalam ruang-ruang pertemuan—anak-anak muda Indonesia hadir dengan keberanian dan saling belajar,” katanya.
Tokoh Sangha nasional, YM. Sri Paññāvaro Mahāthera, memberikan pesan mendalam menggarisbawahi kemenangan sejati tidak terletak pada jumlah medali, melainkan karakter saat pulang.
“Pulanglah ke daerah kalian bukan membawa kemenangan atau kekalahan, tetapi bawalah persaudaraan sejati. Jadilah teladan, bukan hanya dalam sembahyang, tetapi juga dalam kejujuran, tanggung jawab, suka menolong, dan murah hati,” pesan Mahāthera.
Gelaran ini menghantarkan kembalinya Bali sebagai Juara Umum setelah menanti sejak tahun 2015. Ketua DPD PATRIA Bali, Fernaldo Hanggara mengungkapkan, tidak bisa menyembunyikan rasa bangga atas pencapaian luar biasa ini.
“Kami membawa pulang enam emas, dua perak dan dua perunggu,” kata dia. (*)
Editor : Hendrati Hapsari
