PanenTalks, Denpasar– Impian memiliki sarjana di setiap keluarga kurang mampu di Bali bukan lagi isapan jempol belaka. Gubernur Bali, Wayan Koster, bersama 26 perguruan tinggi negeri dan swasta di Pulau Dewata, siap meluncurkan program “Satu Keluarga Satu Sarjana” pada Agustus 2025.
Program brilian ini bukan hanya dedikasi untuk mencetak generasi muda Bali unggul, namun juga komitmen kuat dalam memperkokoh peradaban dan daya saing Bali di masa depan.
Dukungan penuh dari seluruh rektor perguruan tinggi mengalir deras dalam pertemuan bersama Gubernur Koster di Ruang Rapat Kertha Sabha, Jayasabha, Denpasar baru-baru ini.
“Semua rektor mendukung program Gubernur Bali karena tujuannya sangat mulia demi masa depan generasi muda Bali,” tegas Gubernur Wayan Koster pada Selasa, 3 Juni 2025. Program ini secara khusus diprioritaskan bagi lulusan SMA/SMK yang berasal dari keluarga kurang mampu di seluruh Bali.
Kabar gembira ini tentu dinanti-nantikan oleh seluruh masyarakat Bali. Penantian panjang akan segera berakhir. Program “Satu Keluarga Satu Sarjana” akan diluncurkan bertepatan dengan penerimaan mahasiswa baru pada Agustus 2025.
Bantuan Biaya Hidup Rp1,4 Juta per Bulan: Investasi Jangka Panjang Pemprov Bali
Tak main-main, Pemprov Bali menunjukkan komitmen finansial yang luar biasa. Setiap mahasiswa penerima program “Satu Keluarga Satu Sarjana” akan mendapatkan bantuan biaya hidup sebesar Rp1.400.000 per bulan! Bantuan ini dirancang untuk menutupi kebutuhan pokok seperti biaya kos, makan, dan transportasi hingga mereka lulus.
“Ini bagian dari komitmen Bali menuju masa depan yang lebih berdaya saing, adil, dan berkeadaban,” ujar Gubernur Koster. Anggaran fantastis ini, bersumber dari APBD Semesta Berencana Provinsi Bali tahun 2025, menegaskan keseriusan pemerintah dalam investasi sumber daya manusia. Sebuah tim khusus bahkan telah ditugaskan untuk menyusun petunjuk teknis pelaksanaan demi memastikan program berjalan tepat sasaran dan berkelanjutan.
Skema Dukungan Beragam dari Perguruan Tinggi: Membuka Gerbang Pendidikan untuk Semua
Inisiatif Gubernur Koster juga didukung penuh oleh berbagai skema pendidikan yang ditawarkan oleh perguruan tinggi, antara lain:
Kuota Khusus dan Pendidikan Gratis: Para rektor akan menyediakan kuota khusus bagi peserta program dengan biaya pendidikan gratis, mulai dari 25 hingga 100 orang per perguruan tinggi.
Keringanan Biaya Kuliah di PTN: Perguruan tinggi negeri akan memberikan keringanan Biaya Kuliah Tunggal (UKT) kategori 1 (hanya Rp500.000 per semester) dan kategori 2 (hanya Rp1.000.000 per semester).
Jalur Cepat Vokasi di Poltek Negeri Bali: Politeknik Negeri Bali akan menyediakan layanan pendidikan diploma 2 Jalur Cepat (Fast Track) selama 3 semester dengan total biaya hanya Rp1.500.000. Lulusan akan langsung mendapatkan ijazah diploma 2 bidang vokasi dan siap bekerja.
Dengan dukungan anggaran yang besar dan skema pendidikan yang inovatif, program “Satu Keluarga Satu Sarjana” menjadi bukti nyata bahwa masa depan generasi muda Bali adalah prioritas utama.
Ini adalah langkah monumental untuk menciptakan peradaban Bali yang lebih maju dan berdaya saing, memastikan tidak ada lagi anak Bali yang terhambat meraih pendidikan tinggi karena keterbatasan ekonomi. (*)