Rabu, Juni 18, 2025

Bank Indonesia: Konsumen Bali Solid, Pertumbuhan Moderat

Share

PanenTalks, Denpasar – Survei Konsumen Bank Indonesia Provinsi Bali menunjukkan optimisme konsumen yag solid dan adanya pertumbuhan moderat.

Lanskap ekonomi global dan nasional memang diwarnai dinamika yang menantang. Meski demikian optimisme konsumen di Provinsi Bali pada Maret 2025 menunjukkan resiliensi yang menggembirakan.

Terkonfirmasi melalui Survei Konsumen Bank Indonesia Provinsi Bali, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) mencatatkan level optimistis di atas ambang batas 100, tepatnya pada angka 139,0. Capaian ini merefleksikan pertumbuhan moderat sebesar 0,9% secara bulanan (mtm) dibandingkan posisi Februari 2025 sebesar 137,8.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, dalam keterangan pers, Selasa, 6 Mei 2025, menggarisbawahi pertumbuhan IKK yang stabil.

“Pertumbuhan IKK yang stabil ini sejalan dengan momentum perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Nyepi dan Ramadan, yang secara historis cenderung mendorong aktivitas konsumsi,” kata Erwin.

Performa IKK Bali

Lebih lanjut, performa IKK Bali menunjukkan ketangguhan yang signifikan dibandingkan dengan tren nasional. Indeks keyakinan konsumen secara nasional justru mengalami kontraksi, menurun dari 126,4 menjadi 121,1 pada periode yang sama.

Data ini mengindikasikan sentimen konsumen di Bali yang relatif lebih kuat dalam menghadapi tekanan ekonomi.

Secara lebih mendalam, peningkatan IKK akan menguatkan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang tumbuh sebesar 2,8% (mtm) mencapai 151,3.

Hal ini mengindikasikan proyeksi positif konsumen terhadap kondisi perekonomian Bali di masa mendatang.

Di sisi lain, pertumbuhan IKK yang lebih tinggi tertahan oleh koreksi pada Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) sebesar -1,3% (mtm) menjadi 126,7. Kendati demikian, Indeks Kegiatan Usaha Saat Ini tetap solid di atas level 100. Ini mengisyaratkan aktivitas ekonomi yang masih terjaga.

“Kondisi ini menunjukkan optimisme konsumen terhadap prospek ekonomi Bali tetap terjaga. Selain itu respons kebijakan pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas konsumsi turut berperan signifikan,” ujarnya.

Implementasi operasi pasar murah yang intensif serta pemantauan ketat terhadap harga komoditas pangan pokok seperti beras, cabai, bawang, telur, gula pasir, dan minyak goreng menjadi langkah strategis.

Selain itu, inisiatif diskon harga tiket pesawat selama periode Idul Fitri 2025 diproyeksikan memberikan stimulus tambahan bagi sektor pariwisata dan konsumsi.

Stabilitas Harga

Efektivitas berbagai upaya stabilisasi harga tercermin dalam tingkat inflasi Provinsi Bali yang terkendali pada angka 1,89% secara tahunan (yoy) hingga Maret 2025, berada dalam koridor target 2,5±1%.

Sinergi berkelanjutan antara Bank Indonesia Provinsi Bali dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menjadi pondasi penting dalam menjaga stabilitas harga dan melindungi daya beli masyarakat.

Stabilitas inflasi yang terjaga, menurut Erwin, menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi Bali yang berkelanjutan.

Ini melalui penguatan konsumsi rumah tangga, peningkatan investasi, dan dukungan terhadap produktivitas. Stimulus fiskal dan non-fiskal dari pemerintah mampu memitigasi dampak tantangan ekonomi nasional dan global.

Kolaborasi antara Bank Indonesia, pemerintah daerah, pelaku usaha, dan seluruh elemen masyarakat memegang peranan krusial.

Ini untuk menjaga stabilitas harga dan memperkokoh daya beli, yang pada akhirnya menopang pertumbuhan ekonomi Bali yang inklusif dan berkelanjutan.(*)

Read more

Local News