PanenTalks, Bantul – Semangat optimisme membubung tinggi di Balong Opak, Klaras, Dusun Canden, Kapanewon Jetis, Kabupaten Bantul. Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Yudi Sastro, langsung turun ke lapangan untuk menyaksikan panen raya jagung varietas R1 yang hasilnya sungguh memukau.
Panen ini bukan sekadar rutinitas, melainkan simbol keberhasilan kolaborasi lintas sektor yang patut dicontoh.
Lahan yang dulunya dianggap kurang produktif, kini menjelma menjadi lautan jagung yang menjanjikan. Ini semua berkat sinergi luar biasa antara Kementerian Pertanian, Polri, TNI, Pemerintah Kabupaten Bantul, dan Pemerintah DIY. Bahkan, penanaman perdana jagung di lahan ini dilakukan langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada musim tanam sebelumnya.
Sebuah bukti nyata komitmen para pemimpin untuk kemajuan sektor pertanian.
Meski diakui sempat dilanda cobaan banjir beberapa kali, semangat para petani tak pernah padam. Dan hasilnya? Sungguh di luar dugaan! “Ini luar biasa. Sebelumnya ini bukan lahan pertanian produktif, tapi kini bisa disulap dan ditanami jagung dengan hasil yang luar biasa,” seru Yudi Sastro dengan nada bangga, didampingi oleh Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih.
Data menunjukkan, hasil panen kali ini mencapai 9,11 ton per hektare, angka yang jauh melampaui rata-rata nasional. Sebuah prestasi gemilang yang membuktikan bahwa dengan pengelolaan yang tepat dan dukungan penuh, lahan “tidur” pun bisa menghasilkan panen melimpah.
Yudi Sastro menegaskan bahwa kerja sama strategis ini adalah langkah konkret untuk mewujudkan arahan Presiden dalam mencapai swasembada pangan, khususnya beras, jagung, gula, dan garam.
“Target kita bersama Polri sampai 2025 adalah menggarap 1 juta hektare untuk jagung pakan. Bahkan, kemarin kita sudah mulai ekspor,” jelasnya, menyiratkan optimisme besar terhadap masa depan pertanian Indonesia.
Keberhasilan panen jagung di Bantul ini adalah cerminan ketangguhan petani Indonesia dan kekuatan kolaborasi.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Bantul bersinergi dengan Kementerian Pertanian, Polri, dan TNI untuk memastikan langkah menuju swasembada pangan berjalan dengan benar.
“Di Bantul sendiri sudah terjadi surplus beras, dan mudah-mudahan produksi jagung juga terus meningkat. Dari hulu sampai hilir, telah dilakukan upaya besar-besaran,” kata Halim.
Bupati menjelaskan, upaya di hulu antara lain berupa bantuan alat dan mesin pertanian seperti alsintan, combine harvester, pupuk, benih, traktor, serta pengerukan sedimentasi.
Sementara itu, di sisi hilir, pemerintah telah menetapkan jaminan harga gabah kering panen (GKP) sebesar Rp6.500 per kilogram dan harga jagung sebesar Rp5.500 per kilogram.
“Jadi lengkap sudah, dari hulu ke hilir tata kelola pertanian semakin kuat. Ini menjamin aktivitas pertanian makin menguntungkan dan mampu mensejahterakan petani. Kami semakin percaya diri bahwa kebijakan Pak Presiden dan Pak Menteri seperti ini akan menggairahkan pertanian di seluruh daerah, termasuk di Kabupaten Bantul,” tegas Halim. (*)
Editor: Rahmat