PanenTalks, Jakarta-Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar mengunjungi booth smart home lokal, BARDI, dalam ajang The 22nd Edition Megabuild Indonesia yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Dalam kunjungannya, Irene memberikan apresiasi atas komitmen BARDI dalam mengembangkan industri kreatif dan teknologi berbasis nasionalisme.
BARDI, yang berdiri pada 2019, hadir dengan visi menyediakan solusi smart home berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Wamenekraf Irene menyoroti bahwa sebagian besar produksi BARDI kini telah dilakukan di dalam negeri, bahkan sebelum pemerintah resmi mengusung program hilirisasi.
“BARDI menunjukkan komitmen nyata dengan berencana mendirikan pabrik di Indonesia pada 2030. Ini langkah strategis untuk memperkuat daya saing, baik dari sisi kualitas maupun harga. Mereka menjadi contoh industri kreatif yang patut didukung dan diteladani,“ ujar Irene.
Sejak berdiri, BARDI berhasil menangkap peluang pasar smart home yang kala itu masih minim diakses masyarakat luas. Pandemi COVID-19 justru mempercepat pertumbuhan perusahaan ini, seiring meningkatnya kebutuhan akan teknologi rumah pintar. Melalui optimalisasi pemasaran digital, BARDI kini memiliki jaringan distribusi di seluruh kota besar di Indonesia, termasuk Papua, dengan lebih dari 3 juta pengguna dan 6 juta perangkat aktif.
BARDI saat ini menawarkan lebih dari 100 SKU produk, mulai dari Security Series, Lighting Series, Electrical Series, hingga Home & Living Series dan Automotive Series, dalam upaya membangun ekosistem smart home yang lebih matang di dalam negeri.
Selain itu, Wamenekraf Irene mengapresiasi langkah BARDI dalam mengembangkan kekayaan intelektual (IP) lokal melalui karakter superhero “BARDION”. IP ini menjadi medium untuk mengenalkan teknologi smart system kepada generasi muda Indonesia.
“Saya sangat menantikan kehadiran animasi BARDION dan peluncuran mainan Gacha Box tahun depan. Ini contoh nyata kolaborasi antara kreativitas, teknologi, dan industri kreatif. Sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, kita perlu menghapus ego sektoral dan memperkuat kolaborasi lintas industri dan akademisi,” kata Irene.
Co-Founder sekaligus Chief Partnership & Strategic Officer (CPSO) BARDI, Yudi Tukiaty, menjelaskan bahwa karakter BARDION lahir dari pemahaman terhadap pasar anak muda, khususnya Gen Z yang menggemari film aksi, anime, dan game.
“Awalnya kami ingin membuat anime, tetapi akhirnya memilih bentuk live action agar lebih dekat dengan selera masyarakat Indonesia. Lewat BARDION, kami ingin menyampaikan pesan tentang keadilan, kebaikan, dan semangat pantang menyerah,” ujar Yudi.
Yudi juga menekankan pentingnya sinergi antara teknologi dan desain interior dalam mendukung pertumbuhan inovasi smart home. Ia berharap dukungan Kementerian Ekonomi Kreatif dapat semakin mendorong sektor desain interior Indonesia bersaing di kancah global.