PanenTalks, Semarang – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Jawa Tengah menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mengikuti pelatihan digital marketing di SMKN Jateng di Semarang.
Ratusan mustahik binaan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan kader TP PKK Jateng pemilik usaha sendiri seperti UMKM, kuliner, jasa laundry dan lain-lain.
Ketua TP PKK Provinsi Jateng, Nawal Arafah Yasin menekankan, tiga hal yaitu kualitas produk melalui platform digital, harus terus terjaga dan selalu berkembang.
“Kedua, dia menggarisbawahi pentingnya legalitas. Jika pemilik usahanya belum memiliki izin agar segera mengurus izin Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), sertifikasi halal, dan lainnya,” kata dia, Senin 21 Juli 2025.
Setelah mengikuti pelatihan digital marketing, kata dia, peserta bisa langsung praktik memasarkan produknya melalui platform digital.
“Ketiga adalah mengenai pemasarannya bukan hanya konvensional, harapannya tapi juga secara digital,” ujar dia.
Dia menambahkan, digital marketing bukan hanya sebatas mengunggah produk di platform media sosial, tetapi strategi memasarkan produk secara luas. Mulai dari membuat iklan, teknik mengemas produk hingga menjalin relasi dengan konsumen.
Pihaknya berharap peserta kegiatan dapat memahami materi dengan baik, sehingga produk-produk usahanya bisa berkembang dan menembus pasar internasional.
“Jadi pemahamannya bukan hanya posting saja, tapi juga bagaimana strategi itu juga dilakukan. Insyaallah nanti akan berkembang, sehingga pemasarannya itu bukan hanya lokal, tapi juga mendunia,” ucap istri Wakil Gubernur Jateng tersebut.
Ketua Baznas Provinsi Jateng ,Ahmad Darodji mengatakan, peserta kegiatan ini 130 orang merupakan mustahik produktif binaan Baznas Jateng dan kader TP PKK Jateng.
Dia mengatakan, penyaluran zakat di Jateng tidak hanya bersifat konsumtif, tetapi juga kegiatan produktif. Dengan pelatihan itu, pihaknya berharap, rintisan usaha oleh mustahik bisa semakin berkembang.
“Kalau masih dengan cara konvensional, nanti akan tertinggal. Sekarang zamannya sudah digital, jadi harus beradaptasi,” kata Darodji.
Baznas Jawa Tengah juga menyalurkan bantuan senilai Rp156.250.000 kepada para mustahik untuk pengembangan usaha. (*)