PanenTalks, Semarang – Program Beasiswa Indonesia Emas Daerah dinilai mampu meningkatkan membangun manusia menjadi progesif, inovatif dan kreatif bisa menjadi berbagai problem solving.
Program ini digagas Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) dan Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara sekitar tahun 2022.
“Hal ini selaras dengan cita-cita Presiden Prabowo Subianto saat ini tengah menggagas Sekolah Rakyat yang dapat memungkinkan mengangkat harkat martabat wong cilik,” kata Pjs Ketua Umum APKASI, Nur Arifin, saat sosialisasi bertajuk Mewujudkan Pendidikan yang Membahagiakan dan Menghidupkan,” di Kabupaten Barito Timur, Selasa 15 April 2025, via daring.
Melalui Program Beasiswa Indonesia Emas Daerah, kata dia, rakyat bisa difasilitasi belajar setinggi-tingginya baik di dalam maupun luar negeri. Para lulusan mahasiswa peraih beasiswa dapat mengaktualisasikan ilmunya untuk menyambut Indonesia Emas 2045.
“APKASI menyampaikan program beasiswa tersebut telah berkolaborasi dengan 22 PTN serta terbuka peluang beasiswa ke luar negeri,” terang Nur Arifin.

Pihaknya juga telah bekerjasama dengan universitas di luar negeri seperti China, Mesir dan Turkiye.
Berdasarkan data telah terserap 163 mahasiswa rekognisi (RPL), 83 jalur reguler serta beasiswa luar megeri 68 mahasiswa.
“Dengan adanya skema khusus bagi putra putri daerah maka letak peran daerah mengambil peranh ketika melalui APKASI telah melakukan kerjasama,” kata dia.
Oleh sebab itu, fokus anggaran untuk mendukung putra putri terbaik di kabupaten untuk bisa belajar di universitas favorit baik di dalam maupun luar negeri.
Selain program beasiswa, pihaknya juga telah melakukan program pelatihan bagi guru. Sekitar 220 Ribu tenaga pendidik dan profesional di Indonesia dilengkapi dengan program Matematika, bahasa Inggris dan pembelajaran menyenangkan (joyful learning) bagi pendidik PAUD.
“Tujuannya untuk meningkatkan ketrampilan membangun proses pembelajaran berkualitas. Bantuan ini bukan sekedar pelatihan pendidikan melainkan investasi jangka panjang,” terang dia.
Harapannya, Indonesia diprediksi memasuki ekonomi lima besar dunia maka bisa dimulai dengan investasi pendidikan.
Staf Ahli APKASI Bidang Pendidikan, Himmatul Hasanah menambahkan, peran penting pemda untuk strategi pengenbangan yang berkelanjutan.
“Investasi SDM (sumber daya manusia) jika tidak digarap serius tidak menghasilkan kontribusi yang sebanding dengan harapan,” kata dia.
Kehadiran Program Beasiswa Indonesia Emas Daerah, kata dia, dilatari banyak anak daerah berprestasi yang gagal berkembang karena tidak punya ekosistem pendukung.
Selain itu, kata dia, banyak guru dan ASN belum tumbuh bersama dalam transformasi pendidikan terkini.
“Banyak beasiswa masuk tapi minim dampak ke pembangunan daerah,” kata dia.
Dia melanjutkan, program tersebut tidak hanya selesai saat mahasiswa menyelesaikan studi. Keberlanjutan jenjang karier juga disiapkan sehingga tidak mencetak pengangguran baru.
“Peran (pemerintah) daerah meliputi menanggung biaya hidup, transportasi hingga asuransi. Jika pemda merasa berat bisa diserahkan kembali ke penerima untuk dicarikan solusi dari pihak lain,” kata dia. (*)