PanenTalks, Yogyakarta – Vatikan telah mengumumkan Paus baru untuk memimpin Gereja Katolik.
Robert Prevost, Kardinal dari Amerika Serikat terpilih dalam pemungutan suara dilakukan oleh 133 Kardinal dari 70 negara.
Untuk memenuhi tugas Kepausan, Robert Prevost akan menggunakan nama Paus Leo XIV.
Lalu, apakah menjadi Paus mendapatkan gaji?
Menjadi Paus tidak mendapatkan gaji secara resmi seperti orang-orang bekerja pada umumnya.
Namun, saat menjadi Paus, semua biaya untuk kebutuhan sehari-hari, dipenuhi oleh Vatikan melalui sistem tunjangan. Meliputi tempat tinggal, kesehatan, keamanan, makanan dan transportasi.
Paus sebelumnya, yakni Paus Fransiskus secara aktif menolak segala bentuk pendapatan pribadi selama masa jabatannya sebagai Pemimpin Gereja dari tahun 2013-2025.
Secara teknis, Paus memiliki hak untuk mendapatkan gaji sekitar 2.150 Poundsterling sebulan atau sekitar Rp47 Juta.
Paus-paus sebelumnya tidak pernah menerima gaji besar karena Vatikan telah memenuhi semua kebutuhan.
Sementara itu, pendapatan Vatikan bergantung pada campuran kompleks dari sumbangan, hasil investasi, dan pendapatan dari pariwisata dan Museum Vatikan.
Salah satu sumber pendapatannya paling terkenal adalah Peter’s Pence.
Peter’s Pence adalah pengumpulan tahunan dari umat Katolik di seluruh dunia menghasilkan sekitar 20 juta Poundsterling setahun atau sekitar Rp439 Miliar.
Sumbangan terbesar berasal dari Amerika Serikat, Jerman, dan Italia.
Dana terkumpul untuk Vatikan bukan untuk kesenangan pribadi, tetapi Paus bertugas sebagai pemimpin Gereja Katolik dunia harus menegakkan pengelolaan spiritual, bukan keuntungan finansial. (*)
Editor : Hendrati Hapsari