PanenTalks, Jakarta-Menteri Transmigrasi, M. Iftitah, menyampaikan bahwa keberhasilan Kota Yichang di Provinsi Hubei, China, dalam mengembangkan komoditas jeruk madu menjadi bukti nyata bahwa program transmigrasi mampu menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru yang berdaya saing global.
Hal tersebut diungkapkan Iftitah saat berkunjung ke Desa GuanZhuang di Kota Yichang, salah satu kawasan transmigrasi modern yang sukses memberdayakan masyarakat melalui pengelolaan kawasan dan industrialisasi.
“Jeruk madu Yichang menjadi salah satu contoh nyata keberhasilan tersebut. Awalnya, sejak 1978, masyarakat lokal mengelola perkebunan jeruk dengan cara tradisional dan hasil yang terbatas,” jelas Iftitah dalam keterangan tertulis, Selasa (14/10/2025).
Menurutnya, perubahan besar terjadi sejak tahun 2000 ketika pemerintah Tiongkok memberikan dukungan menyeluruh melalui pelatihan, transfer teknologi, serta kolaborasi antara transmigran dan warga lokal. “Sejak saat itu, sektor pertanian di Yichang berkembang pesat dan menjadi penopang utama ekonomi masyarakat,” lanjutnya.
Dampaknya sangat signifikan. Pendapatan petani jeruk di Yichang kini mencapai rata-rata 30.000 dolar AS per tahun, atau lebih dari dua kali lipat pendapatan rata-rata nasional China yang sekitar 13.000 dolar AS. Jeruk madu Yichang kini tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar domestik, tetapi juga menjadi komoditas ekspor unggulan ke Rusia dan negara-negara Asia lainnya, termasuk Indonesia.
“Yichang bukan kota besar, namun mampu tumbuh pesat karena perhatian serius pemerintah dalam menata ulang kehidupan masyarakat hasil relokasi. Dari sini kita belajar bahwa transmigrasi bisa menjadi penggerak ekonomi jika dibarengi pendidikan, pelatihan, dan pendampingan teknologi,” ujar Iftitah.
Ia menambahkan, keberhasilan jeruk madu Yichang menjadi simbol bahwa transmigrasi bukan sekadar relokasi penduduk, melainkan transformasi sosial-ekonomi yang mampu mengangkat masyarakat keluar dari kemiskinan menuju kemandirian ekonomi berbasis potensi wilayah.
Model pemberdayaan seperti di Yichang, menurutnya, menjadi contoh penting bagaimana transmigrasi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat jika diarahkan pada potensi unggulan lokal dengan dukungan industrialisasi dan konektivitas kawasan.
Kementerian Transmigrasi berencana mengadopsi model keberhasilan tersebut untuk diterapkan di kawasan transmigrasi Indonesia, khususnya di Papua dan Indonesia Timur. Pemerintah akan mendorong kemitraan antara investor asing, BUMN, pemerintah daerah, dan masyarakat lokal.
“Pendekatannya bukan hanya investasi fisik, tetapi juga pembangunan manusia. Modal dan teknologi boleh datang dari luar, namun tenaga kerja dan keberlanjutan tetap menjadi milik masyarakat kita,” pungkas Iftitah.