Rabu, Juni 18, 2025

Bencana Hidrometeorologi Landa DIY: Puluhan Rumah Hancur di Gunungkidul dan Sleman!

Share

Panentalks, Yogyakarta – Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, melaporkan serangkaian bencana yang disebabkan oleh cuaca ekstrem di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Hujan lebat yang disertai angin kencang mengakibatkan kerusakan pada rumah warga dan fasilitas umum. Pada hari Minggu, 11 Mei 2025, Muhari menyatakan bahwa laporan kejadian cuaca ekstrem di wilayah DIY mencakup tumbangnya pohon di beberapa lokasi akibat hujan, angin kencang, dan petir.

Di Kabupaten Gunungkidul, peristiwa cuaca ekstrem terjadi pada Jumat, 9 Mei 2025, dan menyebabkan pohon tumbang di tiga kelurahan, yaitu Wonosari, Katongan, dan Bejiharjo.

Dampaknya, satu rumah mengalami kerusakan berat dan 15 rumah lainnya mengalami kerusakan ringan. Selain itu, satu kios, satu kandang ternak, dan satu dinding penahan tanah juga terdampak. Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY bersama BPBD Kabupaten Gunungkidul telah melakukan pembersihan pohon tumbang dan saat ini masih melakukan pendataan kerugian.

Selain Gunungkidul, Kabupaten Sleman juga dilanda cuaca ekstrem. BPBD Kabupaten Sleman merilis data terbaru terkait kejadian kebencanaan akibat hujan deras disertai angin kencang atau bencana hidrometerologi pada Jumat, 10 Mei 2025.

Hingga pukul 22.00 WIB pada hari Jumat, tercatat total 36 kejadian dengan tiga korban mengalami luka ringan.

Petugas tengah mengevaukasi pohon yang menimpa rumah warga. (dok:bpbdsleman).

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Bambang Kuntoro, mengatakan kejadian kebencanaan tersebut terjadi di delapan kapanewon/ kecamatan. Kapanewon Ngemplak menjadi lokasi paling terdampak.

Di Kapanewon Ngemplak ada 12 kejadian, seperti pohon tumbang yang menyebabkan rumah-rumah dan restoran rusak. Bahkan di restoran di Pawon Sawahan Demangan Kalurahan Wedomartani rusak dan material berjatuhan menimpa tiga orang.

BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada menghadapi potensi bencana yang meningkat pada masa peralihan musim ini. Muhari juga menyarankan agar warga menebang pohon-pohon yang berisiko tumbang untuk mencegah kerusakan lebih lanjut jika angin kencang kembali terjadi. (*)

Editor: Rahmat

Read more

Local News