PanenTalks, Jakarta – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebut beras merah Segreng Handayani sebagai varietas lokal khas Gunungkidul masih belum banyak dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif bahan pangan.
Periset Pusat Riset dan Teknologi Pangan (PRTPP) BRIN, Dini Ariani mengatakan, sebagian besar masyarakat hanya menjadikannya pakan ternak.
“Padahal beras merah ini kaya gizi dan serat yang baik untuk kesehatan,” kata dia mengutip laman brin.go.id.
BRIN bersama Bappeda Kabupaten Gunungkidul mendorong pemanfaatan beras merah lokal varietas Segreng Handayani sebagai bahan pangan bernilai tambah. Langkah ini sebagai upaya memajukan ketahanan pangan daerah terus kolaborasi melalui riset dan inovasi.
“Riset BRIN tidak hanya berfokus pada budidaya, tetapi juga pada diversifikasi produk olahan sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomi,” kata dia.
Dia melanjutkan, produk olahan bisa menjadi pangan tradisional sehat sekaligus oleh-oleh khas Gunungkidul. Di samping, melengkapi ikon kuliner lokal seperti tiwul dan belalang goreng.
Periset PRTPP, Heni Purwaningsih menambahkan, beberapa keunggulan Segreng Handayani dari varietas beras merah lain di DIY. Hasil uji menunjukkan kandungan antosianin dan serat lebih tinggi serta indeks glikemik rendah. Kandungan ini berpotensi membantu menurunkan kadar gula darah.
“Selain menyehatkan, produk berbasis beras merah mampu menggerakkan ekonomi warga dan memperkuat identitas kuliner Gunungkidul,” kata dia. (*)