PanenTalks, Gunungkidul – Curah hujan yang masih merata di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta pada Mei 2025 membawa dampak positif bagi sektor pertanian. Terutama di Kabupaten Gunungkidul bagian selatan.
Para petani di Kapanewon Tanjungsari merasakan kegembiraan karena kondisi tanah yang gembur. Hujan yang kerap turun mempermudah proses panen raya kacang tanah pada musim tanam kedua.
Musim tanam ini dimulai pada bulan Januari atau Februari, dan saat ini, sebagian besar lahan telah memasuki masa panen.
Menurut Murwanto, seorang Penyuluh Pertanian Lapangan dari BPP Tanjungsari, kegemburan tanah karena hujan. Ini membantu menghilangkan kebutuhan akan pengairan tambahan (oncoran) selama masa panen.
Data dari BPP Tanjungsari menunjukkan sekitar 80% dari total 1.820 hektare lahan kacang tanah di Kapanewon Tanjungsari telah dipanen hingga saat ini.
Petani sendiri menanam kacang tanah ini pada awal Februari 2025 dan memiliki umur panen sekitar 90 hari. Dengan demikian hujan yang berlangsung di awal Mei sangat mendukung kelancaran panen.
Catatan curah hujan di BPP Tanjungsari mencatat bahwa hingga tanggal 8 Mei 2025, terjadi dua kali hujan. Pada bulan April, tercatat curah hujan sebesar 103 mm dengan 10 hari hujan. Sedangkan pada bulan Mei tercatat 2 hari hujan dengan total curah hujan 12 mm.
Lebih lanjut, hasil ubinan dari kelompok tani (poktan) Ngudi Makmur, Mendang 1, Ngestirejo, Tanjungsari, pada lahan milik Wasilan menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Dengan hasil sebesar 2,3 kg gelondong panen per ubin, yang setara dengan 3,68 ton gelondong kering panen per hektar, atau 1,84 ton wose kacang tanah per hektar. Hasil panen ini menunjukkan sangat baik dan ada peningkatan dibandingkan hasil panen pada tahun 2024.
Di tempat lain di poktan Margo Dadi, Melikan, Banjarejo, Tanjungsari memperoleh ubinan 2,8 kg gelondong panen per ubin. Ini sama dengan 2,24 ton wose kacang tanah per hektar.
Dengan hasil panen sejumlah tersebut para petani bisa mendapatkan pendapatan di musim tanam kedua dari kacang tanah Rp40.480.000 setiap hektarnya. Sedangkan harga kacang tanah wose sekitarRp 22.000 per kilogram.
Sementara itu, Danang Sutopo, Katim Produksi Tanaman Pangan DPP menjelaskan pada musim tanam kedua pertanaman kacang tanah di Gunungkidul mencapai kisaran 22.000 Ha. Saat ini memasuki masa panen, rata rata hasil panen kacang tanah bagus sehingga dapat meningkatkan pendapatan para petani. (*)
Editor: Rahmat