Sabtu, September 27, 2025

Berternak Kambing Alternatif Pendukung Ketahanan Pangan

Share

PanenTalks, Semarang – Peternakan kambing dan domba menjadi alternatif mendukung ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat Jawa Tengah.

“Bisnis kambing jauh lebih terjangkau dibandingkan peternakan sapi,” ungkap Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah, Selasa 27 Mei 2025.

Dia melihat, dari sisi intervensi dan pengembangan lebih mudah di lingkungan rumah tangga. Masyarakat bisa memilik kandang kambing dan domba di belakang rumah. Di samping, masyarakat bisa memelihat lima hingga tujuh ekor.

“Melibatkan masyarakat secara langsung dalam program peternakan maka dapat merasakan manfaat ekonomi lebih luas dan berkelanjutan,” kata dia.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) melanjutkan, rakyat dapat memperoleh hasil dan program pemerintah terus berjalan.

Sarif mendorong pemerintah daerah lebih aktif membina petani dalam pengembangan ternak kambing, terutama dalam skala kecil yang bisa diakses masyarakat luas.

“Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendukung program protein hewani berbasis kerakyatan,” sebut legislator dari daerah pemilihan (dapil) Cilacap dan Banyumas ini.

Sarif pun menilai, konsumsi daging kambing memiliki basis budaya yang kuat di masyarakat Indonesia, termasuk Jawa Tengah. “Kita terkenal dengan gulai kambing, sate kambing,” terangnya.

Berdasarkan Data Dinas Peternakan Jateng tahun 2024, populasi kambing di provinsi ini sebanyak 3.747.610 ekor, atau 20,19% dari total nasional. Adapun populasi domba sebanyak 2.288.826 ekor, atau 16,28% dari total nasional.

Sarif mengakui, beberapa daerah di Jawa Tengah sudah mengembangkan pertenakan kambing. Dia mencontohkan, di Kabupaten Cilacap ada kambing Jawa Randu, adapula kambing etawa di Purworejo, maupun Wonosobo.

“Dengan dukungan pemerintah, dan potensi besar, peternakan kambing bisa diharapkan mampu memenuhi kebutuhan domestik. Bahkan menembus pasar ekspor. Langkah ini tidak hanya mendukung perekonomian, tetapi juga kemandirian pangan nasional,” kata dia. (*)

Read more

Local News