PanenTalks, Buleleng – Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali bersama Pemerintah Kabupaten Buleleng terus mempercepat digitalisasi keuangan daerah.
Hal ini terungkap dalam High Level Meeting (HLM) Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kabupaten Buleleng yang digelar di Hotel Lovina Haven Boutique Resort, belum lama ini.
Pertemuan ini tidak hanya menjadi ajang koordinasi, tetapi juga menandai peresmian Binaria Lovina Digital Area dan 14 Desa Digital sebagai langkah konkret mendorong transaksi non-tunai yang inklusif dan berkelanjutan di Buleleng.
Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra, dalam kesempatan tersebut menekankan pentingnya peningkatan kesiapan kanal digital untuk layanan pemerintahan dan publik, dengan target 90 persen transaksi nirsentuh demi menciptakan sistem yang lebih aman, transparan, dan minim kebocoran.
“Potensi retribusi parkir akan sangat besar jika masyarakat terbiasa dengan pembayaran digital,” ujarnya, memberikan perhatian khusus kepada pengelola parkir.
Bupati juga mengapresiasi capaian TP2DD Buleleng dalam ajang Championship TP2DD sebelumnya, sebagai bukti kolaborasi lintas sektor yang kuat.
Advisor Bank Indonesia Provinsi Bali, Indra Gunawan Sutarto, turut menyampaikan apresiasi atas inovasi dan pencapaian TP2DD Buleleng, khususnya dalam mendorong digitalisasi penerimaan daerah dan penguatan ekosistem digital.
Ia memuji komitmen pimpinan daerah Buleleng dalam mengawal agenda digitalisasi. “Dukungan langsung dari Bupati, Wakil Bupati, dan Sekretaris Daerah menjadi faktor kunci keberhasilan program TP2DD,” kata Indra.
BI juga mendorong pelaporan realisasi TP2DD yang terstruktur dan penguatan program unggulan dalam Roadmap TP2DD 2026–2030.
Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, melaporkan peningkatan infrastruktur kanal digital dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan.
Ia menyebutkan, banyak UMKM di Buleleng, termasuk yang berjualan di Car Free Day dan Pantai Lovina, telah mengadopsi pembayaran QRIS, menjadi langkah penting dalam menciptakan ekosistem transaksi non-tunai yang merata.
Pemda Buleleng, lanjutnya, akan terus memperkuat sinergi antara perangkat daerah, perbankan, dan pelaku usaha untuk mewujudkan digitalisasi yang merata.
Sebagai bentuk dukungan nyata, Bupati dan Wakil Bupati Buleleng juga melakukan kunjungan langsung ke Lovina Digital Area, membayar tiket masuk menggunakan QRIS, dan berinteraksi serta bertransaksi langsung dengan UMKM lokal yang telah menggunakan QRIS.
Sinergi antara Bank Indonesia dan Pemkab Buleleng ini diharapkan menjadi inspirasi bagi kabupaten/kota lain di Bali dalam mewujudkan “Bali sebagai Pulau Digital” di masa depan. (*)