Jumat, September 5, 2025

BI Dorong Literasi Digital di Bali Lewat QRIS Jelajah Budaya

Share

PanenTalks,Denpasar – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali sukses menyelenggarakan QRIS Jelajah Budaya Indonesia (QJI) Bali – Bali Digital Island 2025 pada 23-31 Agustus 2025.

Kegiatan ini menjadi momentum strategis untuk mengakselerasi literasi dan inklusi keuangan digital di kalangan masyarakat, terutama generasi muda, sekaligus mempromosikan pariwisata dan budaya lokal.

Sinergi Digitalisasi dan Pelestarian BudayaAcara yang berlangsung serentak di seluruh KPwBI di Indonesia ini menghadirkan sinergi unik antara digitalisasi sistem pembayaran dengan pelestarian budaya. QJI Bali melibatkan 180 peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa, dan komunitas yang terbagi dalam 60 tim.

Mereka menjalankan misi tematik di berbagai lokasi ikonik di Bali, yang berfokus pada edukasi QRIS, Cinta, Bangga, Paham Rupiah (CBP Rupiah), pelindungan konsumen, serta sosialisasi penukaran valuta asing (KUPVA BB) berizin.

Advisor KPwBI Bali, Indra Gunawan Sutarto, dalam acara pembukaan di Pantai Jerman, Kuta, menekankan pentingnya peran generasi muda sebagai agen perubahan.

“Generasi muda diharapkan menjadi garda terdepan dalam mendorong penggunaan transaksi digital dengan QRIS, yang tidak hanya mudah dan aman, tetapi juga dapat mengangkat potensi budaya, kuliner, dan pariwisata lokal,” ujarnya.

Hingga Juli 2025, Bali mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam penggunaan QRIS. Tercatat, jumlah pengguna telah mencapai lebih dari 1 juta dengan hampir 1 juta merchant yang mengadopsi pembayaran digital ini. Volume transaksi juga menunjukkan tren positif, dengan 64 juta transaksi tercatat sejak awal tahun 2025.

Menurut Indra Gunawan Sutarto, tingginya angka adopsi ini mencerminkan akseptasi masyarakat Bali yang sangat baik terhadap sistem pembayaran digital. Keberhasilan ini tidak lepas dari kolaborasi erat antara Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi Bali, para Penyelenggara Jasa Pembayaran (PJP), dan seluruh elemen masyarakat.

Asisten Perekonomian & Pembangunan Setda Provinsi Bali, Dr. Luh Ayu Aryani, menyampaikan apresiasi atas inisiatif ini. Ia berharap QJI Bali dapat mengedukasi masyarakat secara luas untuk bertransformasi ke sistem pembayaran digital.

“Kami optimis bahwa digitalisasi akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Bali.

Kolaborasi yang solid antara Bank Indonesia, pemerintah, perbankan, akademisi, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan ini,” ungkap Luh Ayu Aryani.

OJI Bali 2025 tidak hanya menjadi ajang edukasi, tetapi juga pengalaman berkesan yang menumbuhkan kecintaan terhadap budaya dan memperkuat literasi digital.

Melalui paduan budaya dan digitalisasi ini, Bali semakin memantapkan posisinya sebagai Digital Island yang modern sekaligus berakar pada tradisi, mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan meningkatkan daya saing pariwisata.

Pariwisata: Edukasi penggunaan QRIS bagi wisatawan dan pelaku usaha di destinasi wisata, Transportasi: Sosialisasi pembayaran non-tunai di Trans Metro Dewata (TMD), Pasar Tradisional: Edukasi CBP Rupiah di Pasar Badung.(*)

Read more

Local News