PanenTalks, Yogyakarta – Sinergi Pemerintah Provinsi DIY dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY menghasilkan inisiatif positif di sektor pertanian.
Oleh sebab itu, BI bukan sekadar stabilisator, tetapi juga “co-creator” bagi masa depan ekonomi DIY lebih inklusif, adaptif, dan berdaya saing.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X memberikan sambutan dalam Upacara Pengukuhan Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Jumat 16 Mei 2025 di Kantor Perwakilan BI DIY.
Sri Sultan mengatakan, proyeksi perekonomian DIY tahun 2025 melaju stabil di kisaran 4,8–5,6% (yoy).
“Penopang kondisi ini oleh kenaikan UMP, akselerasi program Makan Bergizi Gratis (MBG), serta perbaikan iklim cuaca,” kata dia.
Namun begitu, tekanan eksternal dan kebijakan efisiensi fiskal nasional, dapat menjadi deselerator daya dorong belanja pemerintah dan pelayanan publik.
“Tentunya berbagai tantangan dan potensi itu, dapat menjadi modal sosial, dalam peningkatan kerja sama Bank Indonesia dan Pemda DIY,” papar Sri Sultan.
Sri Sultan mengatakan, peran BI bersama Pemda DIY mampu menjadi game changer. Misalnya pada penguatan ekosistem transaksi non-tunai seperti QRIS, bukan hanya soal digitalisasi, tetapi juga soal keadilan ekonomi.
Sri Sultan pun menambahkan, perlunya edukasi menyeluruh terkait QRIS agar merchant tidak membebankan biaya tambahan merugikan konsumen.
“Riset ekonomi BI tampil lebih tajam dan preskriptif, menjadi policy compass dalam merumuskan kebijakan kontekstual dan berbasis data,” kata dia.
Oleh sebab itu, pengukuhan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta menandai langkah baru dalam sinergi dan koordinasi.
Sri Sultan menyampaikan, ucapan selamat kepada Sri Darmadi Sudibyo sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan, setiap semester BI mengadakan evaluasi kinerja dan kepemimpinan, termasuk promosi dan mutasi.
“Anak kami ini (Ibrahim) telah berhasil menjalankan tugas dengan baik di DIY, sehingga bisa dipromosikan Kepala BI Jatim, yang juga membawahi seluruh wilayah Jawa. Dan kami sebenarnya tidak mudah mencari pengganti Bapak Ibrahim untuk ditempatkan di DIY. Karena menjadi Kepala Perwakilan di DIY tidak hanya kompetensi tapi juga yang mampu berperilaku sesuai budaya di sini,” paparnya.
Perry pun mengatakan, Sri Darmadi Sudibyo harus mampu memajukan perekonomian DIY, apapun nantinya kondisi ekonomi global maupun nasional.
Sehingga ada beberapa hal perlu peningkatan. Di antaranya upaya pengendalian inflasi, pertumbuhan ekonomi rakyat, digitalisasi, dan tata kelola kelembagaan.
“Dan kami yakin peningkatan hal ini bisa dilakukan di DIY yang juga menjadi daerah pelopor digitalisasi dan implementasi tercepat untuk QRIS,” imbuhnya. (*)
Editor : Hendrati Hapsari