Rabu, Juni 18, 2025

Biji Plastik Indonesia Raup Potensi Transaksi Rp9,4 Miliar

Share

PanenTalks, Jakarta-Produk biji plastik polyethylene terephthalate (PET) asal Indonesia membukukan potensi transaksi sebesar USD 582 ribu atau sekitar Rp9,4 miliar pada hari pertama pameran Plastics, Rubber & Composite Material Fair Taiwan (PMT) 2025, Rabu (4/6).

“Ini awal yang sangat menggembirakan bagi promosi produk plastik Indonesia, khususnya yang berbasis ramah lingkungan,” ujar Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei, Arif Sulistiyo, di Tainan International Convention & Exhibition Centre (ICC).

Menurut Arif, keikutsertaan Indonesia dalam pameran ini menjadi momentum untuk memperluas pasar ekspor produk plastik, karet, dan material komposit ke Taiwan dan pasar global. “Kami harap lebih banyak pelaku industri Indonesia berani menembus pasar dunia lewat ajang seperti ini,” katanya.

Arif menambahkan, Paviliun Indonesia di PMT 2025 menghadirkan sembilan pelaku usaha yang tergabung dalam tiga asosiasi industri, yaitu ADUPI, INAPLAS, dan ABOFI. Mereka menampilkan produk mulai dari biji plastik, plastik kemasan, hingga film berbasis daur ulang.

“Produk yang kami tampilkan mencerminkan inovasi, kualitas tinggi, dan keberlanjutan. Ini jadi bukti bahwa Indonesia siap bersaing secara global,” tegas Arif saat menghadiri seremoni pembukaan bersama Wakil Wali Kota Tainan, Chao Ching Hui.

Sekretaris Jenderal INAPLAS, Fajar Budiono, turut mengapresiasi fasilitasi KDEI Taipei dalam mendukung partisipasi Indonesia. “Pameran ini membuka peluang memperluas jejaring dan memperkuat posisi produk plastik daur ulang Indonesia di pasar Taiwan,” katanya.

“Semoga PMT 2025 dapat memperkuat iklim usaha bagi industri berbasis ramah lingkungan di Indonesia,” tambah Fajar.

PMT 2025 merupakan pameran terbesar dan satu-satunya di Taiwan yang secara khusus mengangkat komoditas plastik, karet, dan material komposit ke tingkat internasional. Pameran ini diselenggarakan oleh International Trade Administration Taiwan dan Kementerian Urusan Ekonomi Taiwan, serta diikuti sekitar 250 peserta dari 40 negara dan menarik lebih dari 9.000 pengunjung.

Read more

Local News