Sabtu, September 27, 2025

Biopestisida Efektif Tekan Hama dan Jaga Kesuburan Tanah

Share

PanenTalks, Jakarta – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) meneliti biopestisida berbasis mikroorganisme maupun senyawa tumbuhan efektif menekan hama serta menjaga kesuburan tanah.

Kepala Pusat Riset Hortikultura, Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (ORPP) BRIN, Dwinita Wikan Utami mengatakan, selama ini pengendalian OPT banyak mengandalkan pestisida sintetis.

“Meski efektif, penggunaannya berdampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan,” kata dia mengutip laman brin.go.id, belum lama ini.

Hortikultura, kata dia, merupakan subsektor strategis berkontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB), ketahanan pangan, kesehatan hingga kesejahteraan petani. Namun, perubahan iklim dan serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) menjadi tantangan menurunkan produktivitas.

“Biopestisida hadir sebagai alternatif lebih ramah lingkungan sejalan dengan prinsip pengendalian hama terpadu,” kata dia.

Dia menegaskan, riset biopestisida berbasis mikroorganisme maupun senyawa tumbuhan terbukti mampu menekan hama. Selain itu, menjaga kesuburan tanah serta meningkatkan daya saing hortikultura.

Peneliti PR Hortikultura BRIN, Sri Rahajoeningsih mengatakan, hasil analisis bibliometrik mengenai tren dan peluang riset biopestisida pada tanaman buah.

“Review ini memberi arahan bagi strategi pengendalian hama berkelanjutan, mendukung keamanan pangan serta memperkuat peran biopestisida dalam pertanian modern,” kata dia.

Biopestisida, kata dia, berpotensi besar menggantikan pestisida kimia, meski masih perlu peningkatan efektivitas lapangan serta jaminan keamanan lingkungan. Ia juga menyampaikan enam rekomendasi masa depan riset biopestisida.

Antara lain eksplorasi sumber baru, integrasi dengan pengendalian hama terpadu, studi dampak ekologi, uji coba lapangan skala luas, pemanfaatan teknologi presisi seperti nanoteknologi serta edukasi bagi petani dan pembuat kebijakan.

Peneliti BRIN Ni Made Delly Resiani memaparkan riset mengenai Trichoderma spp., cendawan alami pengendali penyakit hortikultura. Penggunaan pestisida sintetis berlebihan menimbulkan pencemaran lingkungan, resistensi hama hingga kerusakan ekosistem.

“Oleh karena itu, diperlukan inovasi murah, mudah, aman dan ramah lingkungan,” kata dia.

Dia menilai, Trichoderma mudah diperbanyak, ekonomis, dan ekologis. Trichoderma adalah inovasi berbasis sumber daya lokal yang terbukti efektif dan berkelanjutan. Harapannya dapat menjadi solusi nyata bagi petani hortikultura di Indonesia. (*)

Read more

Local News