PanenTalks, Rembang – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaksanakan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) menyasar nelayan di Kabupaten Rembang.
Direktur Meteorologi Maritim BMKG, Achadi Subarkah mengatakan, nelayan mendapatkan pelatihan tentang cara membaca dan memanfaatkan informasi cuaca tersedia di situs Indonesia Weather for Shipping (Inawis) di laman inawisbmkg.go.id.
“Edukasi cuaca sangat penting, agar nelayan dapat merencanakan aktivitas melaut secara lebih efektif dan efisien,” kata dia, Senin 4 Agustus 2025 mengutip laman jatengprov.go.id.
Langkah ini untuk meningkatkan keselamatan dan hasil tangkapan nelayan melalui pemahaman informasi cuaca. Oleh sebab itu, melaut bisa lebih efektif dan efisien jika bisa memanfaatkan informasi BMKG.
“Secara daring bisa diakses oleh siapa pun. Di sana, ada info cuaca laut, informasi tangkapan ikan, jadi nelayan itu sudah tidak mencari, tapi menangkap ikan,” terangnya.
Dia menegaskan, melalui informasi dari BMKG, nelayan dapat mengetahui titik-titik laut mengalami cuaca buruk dan gelombang tinggi. Hal ini berguna agar keselamatan nelayan lebih terjamin.
Anggota Komisi V DPR RI, Harmusa Oktaviani menilai, SLCN penting untuk memperkuat akses dan pemahaman nelayan terhadap prediksi cuaca. Menurutnya, edukasi seperti ini bermanfaat dalam mengurangi risiko dan meningkatkan hasil tangkapan.
“Kendala nelayan ini tentang cuaca dan regulasi. Jadi edukasi seperti SLCN sangat bermanfaat, bagi nelayan agar bisa lebih efektif dan efisien saat melaut,” kata dia.
Asisten III Sekda Kabupaten Rembang, Dwi Wahyuni mengapresiasi, sebagai bentuk dukungan nyata pemerintah kepada masyarakat pesisir menggantungkan hidup dari laut.
“Rembang memiliki garis pantai kurang lebih 63 kilometer, dan 30 persen wilayahnya merupakan pesisir. Tantangan perubahan iklim, tentu membuat nelayan butuh informasi akurat,” kata dia. (*)