PanenTalks, Jakarta– Pada Sabtu, 12 April 2025, Posko Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2025 resmi ditutup, menandai berakhirnya masa pelayanan terpadu untuk arus mudik dan balik Idulfitri 1446 H.
Di tengah suasana penutupan, hadir Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, didampingi oleh Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto.
Kehadiran mereka bukan tanpa alasan. Selama periode layanan yang dimulai sejak H-7 Lebaran, BMKG memainkan peran krusial dalam memastikan kelancaran transportasi nasional.
Dengan menyediakan informasi cuaca dan peringatan dini untuk berbagai moda transportasi, BMKG membantu memastikan perjalanan mudik dan balik berlangsung aman dan minim gangguan cuaca ekstrem.
Prakiraan cuaca harian secara real-time disebarkan di sepanjang jalur mudik dan balik, terutama di lokasi-lokasi strategis dan rawan cuaca ekstrem.
Di sektor pelabuhan, informasi mengenai prakiraan cuaca, tinggi gelombang, dan peringatan dini diberikan secara intensif untuk mendukung kelancaran arus penyeberangan, seperti di Pelabuhan Merak–Bakauheni dan Pelabuhan Ketapang–Gilimanuk.
Meskipun beberapa wilayah sempat dilanda cuaca ekstrem, seperti di Demak dan perbatasan Semarang, sistem peringatan dini BMKG terbukti efektif. Instansi terkait dapat dengan cepat melakukan rekayasa lalu lintas dan penyesuaian operasional transportasi. Pemudik pun dapat menyesuaikan waktu keberangkatan, memastikan perjalanan yang lebih aman.
Informasi disebarkan secara masif melalui berbagai kanal, mulai dari aplikasi InfoBMKG, media sosial resmi seperti Instagram BMKG, hingga koordinasi langsung dengan petugas di Posko Angkutan Lebaran Terpadu. Kolaborasi ini menjadi bukti nyata integrasi data dan komunikasi lintas sektor dalam mendukung mobilitas masyarakat selama libur Lebaran.
Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, menyampaikan apresiasinya terhadap kerja sama yang solid dari berbagai pihak.
“Pemerintah terus mengupayakan kebijakan yang komprehensif dalam memfasilitasi masyarakat saat mudik Lebaran 2025,” ujarnya.
“Salah satunya, kita selalu memantau arus lalu lintas dan memberikan perpanjangan oneway pada saat arus balik hingga tanggal 4 April 2025 melalui informasi dari Posko Terpadu. Kita patut bersyukur atas penurunan kecelakaan lalu lintas.”
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menambahkan, “Kebijakan work from anywhere yang dilaksanakan dari tanggal 24 Maret – 8 April 2025, manajemen rekayasa lalu lintas berupa contra flow, oneway lokal, penurunan harga tiket pesawat, serta penyediaan layanan kesehatan dan bengkel siaga di titik-titik strategis, adalah beberapa upaya yang kami lakukan untuk mengurai kepadatan arus mudik.”
Kerja sama antara BMKG, Kementerian Perhubungan, TNI/Polri, dan instansi lainnya menjadi fondasi kuat dalam penyelenggaraan pelayanan terpadu tahun ini.
Penutupan posko angkutan Lebaran 2025 menjadi awal dari evaluasi layanan dalam menghadapi mudik Lebaran selanjutnya. (*)