Jumat, Oktober 3, 2025

BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Yogyakarta

Share

PanenTalks, Yogyakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Yogyakarta mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi yang diperkirakan akan melanda perairan selatan Daerah Istimewa Yogyakarta mulai 7 hingga 11 September 2025.

Peringatan ini ditujukan kepada masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di kawasan pesisir selatan, terutama wilayah Kabupaten Kulon Progo, Bantul, dan Gunungkidul.

Hendy Andriyanto, prakirawan dari Stasiun Meteorologi Yogyakarta, mengungkapkan bahwa fenomena ini dipicu oleh keberadaan sirkulasi siklonik di wilayah barat daya Pulau Sumatera.

Menurut Hendy, kondisi atmosfer yang terbentuk akibat sirkulasi tersebut memicu peningkatan kecepatan angin yang kemudian berdampak langsung terhadap tinggi gelombang di perairan selatan Yogyakarta.

“Peringatan dini ini berlaku sejak 7 September pukul 07.00 WIB hingga 10 September 2025 pukul 07.00 WIB,” ujar Hendy dalam keterangannya.

Selama periode peringatan tersebut, gelombang diperkirakan akan mencapai ketinggian antara 2,5 hingga 4 meter. Gelombang setinggi ini dinilai membahayakan keselamatan pelayaran, terutama bagi perahu nelayan, kapal tongkang, dan kapal penyeberangan.

“Risiko bagi perahu nelayan jika tinggi gelombang mencapai 1,25 meter dengan disertai angin dengan kecepatan 15 knot, berisiko bagi kapal tongkang jika tinggi gelombang mencapai 1,5 meter dan kecepatan angin mencapai 1,6 knot, serta berisiko bagi kapal penyeberangan atau feri jika tinggi gelombang mencapai 2,5 meter dan kecepatan angin mencapai 21 knot,” ujarnya.

BMKG mengimbau agar aktivitas pelayaran menggunakan perahu kecil dihentikan sementara hingga kondisi laut kembali kondusif. Selain itu, masyarakat yang berada di kawasan pantai juga diminta lebih berhati-hati dan selalu memperhatikan perkembangan cuaca sebelum melakukan aktivitas.

Khusus bagi wisatawan dan pengunjung pantai, Hendy mengingatkan agar tidak mendekati area bibir pantai selama masa peringatan masih berlaku.

“Masyarakat yang beraktivitas di pantai mewaspadai terjadinya gelombang tinggi ini,” ungkapnya. (*)

Read more

Local News