Sabtu, September 27, 2025

BRIN Sebut Luasan Mangrove Pesisir Semarang Turun Signifikan

Share

PanenTalks, Jakarta – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebut luasan luas tutupan lahan mangrove di pesisir Semarang menurun siginifikan selama 10 tahun terakhir.

Peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Yuliana Susilowati mengatakan, kondisi ini menandakan adanya ancaman serius terhadap fungsi ekologis mangrove.

“Mangrove berperan baik sebagai pelindung alami pesisir maupun sebagai penyimpan karbon biru,” kata dia mengutip laman brin.go.id, belum lama ini.

Dia menjelaskan, penelitian ini menggunakan teknologi kecerdasan buatan (artificial inteligence/AI) serta data citra satelit Sentinel 2 dan Landsat 8, untuk menghasilkan peta dinamika perubahan lahan mangrove dalam waktu 10 tahun terakhir. Analisis menggunakan berbagai pengujian algoritma kecerdasan buatan, yaitu Minimum Distance, K-Nearest Neighbor, Classification & Regression Trees (CART) serta Random Forest.

Selain itu juga penggunaan beberapa alternatif input data, yaitu berupa data citra orisinal Sentinel 2 (band 2, 3, 4, 8) dan Landsat 8 (band 2, 3, 4, 5). Di samping, citra indeks seperti vegetation index (NDVI), water index (NDWI), built up index (NDBI), dan mangrove index (MVI).

Data training dan testing untuk pengembangan dan validasi model dari data sekunder. Selain itu, data pengamatan lapangan berupa ground truth check. Selanjutnya, akurasi hasil pemetaan akan mendapatkan evaluasi menggunakan confusion matrix.

“Hasil studi menunjukkan citra Sentinel 2 mampu menghasilkan peta tutupan lahan dengan akurasi lebih tinggi dari Landsat 8,” kata dia.

Dia melanjutkan, menghasilkan peta tutupan mangrove lebih akurat dan memiliki detail spasial lebih baik.

Adapun, kata dia, dari sisi algoritma, Random Forest terbukti paling unggul dalam mengklasifikasikan lahan mangrove.

BRIN menegaskan penerapan kecerdasan buatan untuk analisis citra satelit menjadi instrumen penting. Tujuannya untuk mendukung perencanaan tata ruang berbasis data, konservasi pesisir, serta pengelolaan karbon biru secara berkelanjutan.

Pihaknya berharap pemetaan mangrove berbasis data citra satelit dan kecerdasan buatan dapat membantu pemerintah daerah, komunitas lokal, hingga generasi muda. Dalam hal ini pihak terkait lebih peduli menjaga pesisir.

“Mangrove sumber kehidupan mulai dari penyerap karbon biru, rumah bagi biota laut hingga pelindung daratan,” kata dia. (*)

Read more

Local News