PanenTalks, Jakarta – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) siap membangun ekosistem inovasi demi mengoptimalkan kekayaan varietas krisan lokal.
Ketua Kelompok Riset Perakitan Teknologi Bibit Unggul dan Budidaya Tanaman Hias BRIN, Suskandari Kartikaningrum menilai, krisan merupakan florikultura di Indonesia namun belum ada satu pun varietas krisan lokal resmi dilepas secara legal.
“BRIN siap mendampingi proses pengembangan hingga pelepasan varietas,” kata dia melansir brin.go.id.
Dalam hal ini, kata dia, ekosistem inovasi melibatkan semua pemangku kepentingan, dengan kolaborasi antara peneliti, petani, penyuluh dan pemerintah. Pihaknya ingin memastikan varietas dilepas unggul, adaptif dan sesuai kebutuhan pasar. Data ilmiah valid agar inovasi varietas berdampak nyata bagi petani dan pelaku usaha.
Sekretaris Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan (DTPHPKP) Kabupaten Cianjur mengungkapkan, krisan merupakan salah satu komoditas prioritas di wilayah itu.
“Cianjur memiliki empat kecamatan pengembangan florikultura yaitu Cugenang, Pacet, Sukaresmi, dan Cipanas. Tanaman krisan memiliki potensi pasar domestik dan ekspor yang sangat menjanjikan,” kata dia.
Ia berharap, kegiatan ini akan menghasilkan sertifikat tanda daftar varietas lokal, dokumen pelepasan varietas hasil mutasi sinar gamma. Selain itu, kajian identifikasi Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dapat menjadi dasar pengembangan komoditas unggulan daerah.
Peneliti Ahli Utama BRIN Liauw Lia Sanjaya mengatakan, telah mendapatkan empat tanda daftar varietas lokal. Terdiri dari Nuria Putih, Pompon Hijau, Puma Hijau, dan Spider Shalek. Varietas tersebut akan segera diusulkan untuk dilepas.
“Selain itu, sebanyak 40 galur Varietas Turunan Esensial (VTE) Nuria Putih dan 10 galur VTE Pompon Hijau juga ditanam untuk uji keunggulan,” kata dia.
Beberapa varietas lain seperti Reagan Putih, Reagan Oren, Barkah, dan Samrok juga masuk daftar berikutnya.
Pihaknya melakukan penilaian konsumen untuk mengetahui karakter bunga disukai pasar, termasuk ketahanan hama, kesegaran bunga potong dan aroma. Hasil penilaian ini akan menjadi dasar pemuliaan melalui mutasi atau hibridisasi agar varietas lokal semakin kompetitif. (*)