Senin, Agustus 18, 2025

Budidaya Bawang Merah, Harapan Baru Lewat Dana Keistimewaan!

Share

PanenTalks, Gunungkidul – Kalurahan Karangasem, Kapanewon Ponjong, kini tengah semarak dengan program Budidaya Bawang Merah yang didanai melalui Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Dana Keistimewaan senilai Rp403 juta. Sebuah investasi strategis yang siap membawa dampak signifikan bagi kesejahteraan masyarakat setempat.

Dana fantastis ini dialokasikan untuk mengoptimalkan lahan kas desa seluas 4.000 meter persegi, atau yang dikenal sebagai tanah lungguh. Penanaman perdana yang penuh harapan ini telah diresmikan langsung oleh Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto, pada Kamis (10/7) lalu, menandai dimulainya babak baru pertanian modern di wilayah tersebut.

Lurah Karangasem, Parimin, menjelaskan bahwa program inovatif ini adalah wujud nyata dari upaya optimalisasi pemanfaatan tanah kas desa, sebuah inisiatif yang dikoordinasikan secara apik oleh Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (DPTR) DIY.

Petani sedang menanam bawang merah. (dok:pemkabgunungkidul)

“Untuk tahap awal, kami menggandeng pihak ketiga profesional yang direkomendasikan Paniradya Keistimewaan DIY. Langkah ini kami ambil untuk meminimalisasi risiko kegagalan, memastikan keberhasilan yang optimal,” tegas Parimin, menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan program.

Tak hanya itu, program ini juga menerapkan skema kolaborasi yang memberdayakan. Lahan seluas 4.000 meter persegi tersebut dibagi kepada empat kelompok: tiga kelompok tani dan satu lembaga. Parimin merinci skema bagi hasil yang adil: 20 persen untuk pemilik lahan, 20 persen masuk ke Pendapatan Asli Desa (PADes), dan yang paling menggembirakan, 60 persen akan diberikan langsung kepada para petani pelaksana yang gigih menggarap lahan ini!

Dengan dukungan penuh dari Dana Keistimewaan dan kolaborasi yang solid, Budidaya Bawang Merah di Karangasem tidak hanya menjanjikan peningkatan hasil panen, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru dan meningkatkan kemandirian petani lokal. Ini adalah langkah maju yang patut diapresiasi, membuktikan bahwa inovasi dan sinergi mampu menciptakan masa depan pertanian yang lebih cerah.

Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk nyata perhatian Pemerintah Daerah DIY dalam memperkuat ketahanan pangan serta meningkatkan kesejahteraan petani melalui diversifikasi komoditas lokal.

“Bawang merah memiliki nilai ekonomi tinggi dan potensi besar untuk dikembangkan di Gunungkidul. Program ini bukan sekadar penanaman, tetapi bagian dari strategi pembangunan berbasis keistimewaan yang mengedepankan nilai-nilai lokal dan budaya agraris,” kata Joko.

Ia menambahkan, keberhasilan budidaya ini membutuhkan sinergi semua pihak, mulai dari pemerintah, petani, akademisi, hingga pelaku usaha.

“Saya berharap program ini berlanjut hingga pascapanen dan pemasaran, agar benar-benar memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” ujarnya. (*)

Editor: Rahmat

Read more

Local News