PanenTalks, Semarang – Berkebun melon hidroponik ialah sesuatu metode menanam tanpa memakai media tanah, menanam melon secara hidroponik lebih mudah serta nyaman.
Urban farming ini bisa di teras rumah atau pekarangan dengan lahan sempit. Berikut tips budidaya melon hidroponik bagi pemula mengutip laman disperta.mojokertokab.go.id :
1.Lokasi tanam melon hidroponik
Tumbuhan melon memerlukan cahaya matahari minimun enam jam dalam satu hari. Kandungan pH sempurna media tanam melon hidroponik antara 6. 0– 7. 0 dengan kepekatan nutrisi sampai 2000 ppm.
Namun bila menanam melon hidroponik dipekarangan rumah kadang susah mencari posisi pas, memilih tempat menemukan cahaya matahari pagi minimun enam jam. Jauhi menempatkan tumbuhan melon hidroponik pada posisi terhalang tembok, tumbuhan besar ataupun rumah orang sebelah. Tumbuhan melon tidak akan berkembang serta berproduksi dengan baik tanpa cahaya matahari.
2.Mempersiapkan peralatan fertigasi
Fertigasi ialah salah satu sistem hidroponik baik dalam skala besar ataupun skala kecil. Kelebihan dari sistem fertigasi merupakan kemudahan memasang instalasi dan penggunaan perlengkapan berulang-ulang.
Peralatan sistem fertigasi penting untuk menanam melon hidroponik meliputi tandon nutrisi, pompa air, timer, selang, selang pembagi, selang fertigasi dan nepple.
Selang/ pipa induk ukurannya lebih besar dari selang pembagi dalam jumlah banyak. Jika ingin menanam satu baris, selang/ pipa dapat langsung dari pompa kebarisan tumbuhan. Gunakan pipa HDPE ataupun PVC spesial buat fertigasi.
3.Mempersiapkan dan menyemai benih melon hidroponik
Benih melon bisa memakai benih langsung dari buah melon telah matang namun kualitas kurang baik. Menanam melon bisa menggunakan benih telah terbukti kualitasnya.
Tahap awal, rendamlah benih melon pada air hangat kuku sepanjang kurang lebih dua jam. Kemudian, tambahkan sebagian irisan bawang merah pada air rendaman buat memicu perkecambagan. Sehabis itu tiriskan benih bungkus dengan kertas tisu. Lalu, dalam kantong plastik gelap ikat rapat. Letakkan pada tempat hangat, setelah itu benih telah berkecambah dalam waktu dua hari.
Media semai memakai rockwool, Pesemaian dilaksanakan umur 1-10 hss siap pindah tanam. Buat lubang pada eockwool serta letakkan kecambah pada lubang tersebut dengan hati- hati. Letakkan pada tempat teduh terlindung dari hujan.
Sehabis berkembang kenalkan bibit dengan cahaya matahari secara bertahap supaya bibit kokoh serta tidak etiolasi.
Siram bibit dengan larutan nutrisi hidroponik ppm rendah( 400 ppm) secukupnya. Seminggu setelah itu bibit telah siap pindah tanam ke dalam polybag ataupun pot.
4.Menanam bibit melon hidroponik
Bibit melon telah dapat dipindah tanam pot pada usia 7– 10 hari sehabis semai.
5.Pemberian larutan nutrisi hidroponik
Dosis PPM larutan nutrisi hidroponik dari dini tanam sampai panen itu tidak sama, terus menjadi meningkat umur tumbuhan hingga kebutuhan PPM terus menjadi besar. Tumbuhan melon hidroponik bisa berkembang maksimal serta berproduksi dengan baik pemberian nutrisi cocok dengan kebutuhan tumbuhan.
Frekuensi serta volume pemberian larutan nutrisi hidroponik menyesuaikan massa perkembangan tumbuhan melon. Terus menjadi meningkat usia tumbuhan, hingga frekuensi serta pemberian volume larutan nutrisi meningkat.
- Pemeliharaan dan perawatan melon hidroponik
Pemangkasan cabang agar pembuahan bisa berlangsung optimal. Umur 23 – 26 dilakukan polinasi, dengan cara menyerbukkan bunga jantan dan betina. Umur 40 hst bisa melakukan proning cabang sampai ke ruas daun 25 sth itu d lakukan toping potong pucuk.
Mengecek pH larutan nutrisi serta media tanam secara berkala serta usahan pH senantiasa normal. Apabila pH turun naikkan dengan PH UP serta apabila pH naik hingga turunkan memakai PH DOWN. Umur 56 – 60 hst menunggu panen melakukan pemeliharaan hama penyakit..
Pemangkasan daun tua serta terkena penyakit. Melaksanakan pilih buah, buang bakal buah kurang bagus serta meninggalkan satu buah terpelihara di dalam satu pohon. (*)