PanenTalks, Buleleng- Buleleng Festival (Bulfest) 2025 kembali menyajikan perpaduan seni dan budaya yang unik.
Dalam rangkaian acara tahun ini, Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, dan UKM Kabupaten Buleleng menggelar sebuah peragaan busana bertajuk Ethnoglam di panggung Singa Ambara Raja. Acara ini menampilkan tenun asli Buleleng dan topeng tradisional dalam balutan gaya modern yang fungsional.
Peragaan busana ini dihadiri langsung oleh Bupati Buleleng beserta jajarannya. Menurut Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, dan UKM, Drs. Dewa Made Sudiarta, M.Si, tema Ethnoglam merupakan gabungan antara kekayaan lokal dengan nilai praktis yang relevan saat ini.
“Kami tampilkan Endek Wastra Buleleng yang menggambarkan semangat lokal dengan fungsi kekinian bagi masyarakat Bali,” ujar Dewa Made Sudiarta melansir laman bulelengkab.go.id, 23 Agustus 2025.
Acara ini diikuti oleh 55 peserta, terdiri dari 29 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan 30 peserta dari BUMN, BUMD, Camat, serta Kepala Bagian.
Para peserta tampil berpasangan, memperagakan busana berbahan tenun Buleleng yang dipadukan dengan topeng khas daerah. Penilaian difokuskan pada keaslian bahan, kreativitas desain, dan penampilan di panggung.
Dewa Made Sudiarta menambahkan, peragaan busana ini bertujuan untuk menumbuhkan kebanggaan masyarakat dalam menggunakan produk lokal, khususnya tenun Buleleng.
“Bila dirangkai dan didesain dengan cerdas, tenun ini tidak hanya bernilai estetika, tetapi juga fungsional,” jelasnya. “Harapannya, acara ini dapat menggairahkan kembali semangat kerajinan tenun dan meningkatkan omset pelaku UMKM.”
Antusiasme juga datang dari masyarakat. Salah satunya Komang Damar, yang mengaku terkesan dengan acara ini.
“Saya bangga melihat bagaimana tradisi Buleleng seperti topeng dan tenun bisa disulap jadi karya yang modern dan elegan. Ini membawa budaya kita ke level baru,” ungkapnya.
Acara Ethnoglam menjadi salah satu wujud nyata dukungan pemerintah Buleleng terhadap industri kerajinan lokal.
Dengan berbagai motif tenun yang terus dikembangkan, peragaan busana ini diharapkan mampu menghadirkan ruang baru bagi kreativitas lokal untuk bersaing di pasar yang lebih luas.(*)