PanenTalks, Yogyakarta – Penyerapan gabah dari petani oleh Kantor Wilayah Badan Urusan Logistik (Kanwil Bulog) Yogyakarta menunjukkan angka yang signifikan pada musim panen kali ini.
Hingga 11 Mei 2025, Bulog Yogyakarta mencatat penyerapan gabah petani mencapai 111 ribu ton setara beras, melampaui target yang telah ditetapkan.
Kepala Kanwil Bulog Yogyakarta, Ninik Setyowati, menyatakan capaian ini merupakan yang tertinggi. Ini menjadi bukti komitmen Bulog dalam menjaga ketahanan pangan serta menstabilkan harga di tingkat petani.
Keberhasilan ini terwujud berkat sinergi dengan berbagai pihak, termasuk petani, mitra penggilingan, dinas pertanian tingkat provinsi dan kabupaten/kota, serta TNI/Polri.
Meskipun target penyerapan telah tercapai, Bulog Yogyakarta tetap berupaya menyerap gabah petani. Sedangkan harga pembelian tetap sesuai ketentuan pemerintah, yaitu Rp 6.500 per kilogram untuk gabah kering panen (GKP) dan Rp 12.000 per kilogram untuk beras.
Sebagai langkah antisipasi lonjakan produksi dan menjaga kualitas beras, Bulog Yogyakarta telah menyewa total 78 unit gudang filial. Ini mencakup wilayah kantor cabang Banyumas dan Magelang (Jawa Tengah), serta 28 unit gudang di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Langkah ini termasuk penyewaan gudang tambahan dengan kapasitas total sekitar 66.000 ton.
Ninik Setyowati menegaskan meskipun berstatus sewa, proses penyimpanan beras tetap mengacu pada standar yang berlaku untuk memastikan kualitasnya terjaga.
Beras yang telah diserap akan menjadi bagian dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Ini termasuk mendukung program bantuan pangan dan intervensi harga.
Bulog memastikan bahwa seluruh proses penyimpanan dan distribusi dilakukan sesuai standar agar stok tetap aman dan layak konsumsi. (*)
Editor: Rahmat