PanenTalks, Bantul – Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengukuhkan 72 anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Bantul Tahun 2025. Kegiatan tersebut berlangsung dalam upacara Jumat, 15 Agustus 2025 malam.
Pengukuhan ini menjadi puncak dari rangkaian proses panjang yang telah para calon Paskibraka jalani. Mulai dari tahap seleksi ketat hingga latihan intensif selama beberapa bulan terakhir. Semangat, kesungguhan, dan kedisiplinan mereka tampak jelas dalam upacara tersebut.
Mereka akan dihadapkan pada tugas mulia mengibarkan Sang Saka Merah Putih pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia tingkat Kabupaten Bantul.
Serangkaian prosesi menjadi agenda dalam upacara pengukuhan ini. Mulai dari penghormatan pasukan, pembacaan pengantar pengukuhan, penyematan lencana oleh jajaran Forkopimda. Penyerahan Bendera Merah Putih menutup prosesi pengukuhan.
Bupati Bantul menekankan bahwa Merah Putih bukan sekadar bendera, melainkan lambang keberanian dan kesucian hati.
“Bantul bumi satriya. Seorang satriya adalah sosok yang gagah berani, jujur, dan bertekad baja. Semangat ini harus tertanam dalam jiwa generasi muda,” ujar Halim penuh semangat.
Dalam amanatnya, Bupati juga mengajak seluruh anggota Paskibraka untuk menjunjung tinggi nilai Pancasila. Menjaga persatuan, dan menjadi teladan disiplin.
“Kalian adalah harapan dan masa depan Indonesia. Ikrar yang kalian ucapkan harus kalian hayati dan jalankan dalam pengabdian kepada bangsa,” katanya.
Dedikasi Paskibraka
Halim menambahkan, generasi muda selalu memegang peranan strategis dalam setiap momen sejarah perjuangan bangsa. Tak lupa Bupati juga memberikan apresiasi tinggi atas dedikasi para anggota Paskibraka.
“Saya percaya adik-adik dapat melaksanakan tugas yang mulia ini dengan sebaik-baiknya. Kalian adalah putra-putri terbaik Bantul yang terpilih untuk mengemban amanah bersejarah dalam upacara kemerdekaan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pengalaman menjadi Paskibraka bukan sekadar kebanggaan, tetapi juga bekal penting dalam membentuk generasi muda yang berkarakter, berdisiplin, serta memiliki jiwa kepemimpinan.
“Kalian adalah simbol kebanggaan dan kepercayaan yang besar. Bukan sekadar petugas upacara, tetapi perwujudan semangat juang para pahlawan,” imbuhnya.
Acara berakhir dengan ramah tamah, memberi kesempatan kepada para tamu dan anggota Paskibraka untuk berbagi kebanggaan dan cerita. Momen pengukuhan ini bukan hanya seremoni, tetapi juga peneguhan tekad generasi penerus untuk menjaga persatuan dalam keberagaman. (*)