PanenTalks, Kulon Progo – Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) melakukan aksi pelestarian lingkungan dengan menanam mangrove melalui kegiatan bertajuk “Trisik Memanggil”. Kegiatan itu digelar di kawasan Pantai Trisik, Kalurahan Banaran, Kapanewon Galur, Kulon Progo beberapa waktu lalu.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara PLANTAGAMA (Mahasiswa Pecinta Alam Faperta UGM), KMIT (Keluarga Mahasiswa Ilmu Tanah), dan BEM KM Faperta UGM. Mereka bersatu dalam satu semangat: melindungi pesisir dari ancaman abrasi. Mereka mendukung ketahanan lingkungan melalui penanaman mangrove.
Dengan mengusung tema “Cegah Abrasi, Lestarikan Bumi”, para mahasiswa berupaya mengedukasi sekaligus menggerakkan masyarakat sekitar untuk terlibat dalam konservasi pesisir. Kegiatan ini mencakup aspek edukatif, ekologis, dan sosial yang saling terintegrasi.
Kegiatan dibuka dengan seminar lingkungan bertema “Estuari dan Peran Mangrove”, yang menghadirkan narasumber utama Namastra Probosunu.
Menjaga Keberlanjutan Wilayah Pesisir
Dalam pemaparannya, dosen Departemen Perikanan Faperta UGM ini menekankan pentingnya peran mangrove dalam menjaga keberlanjutan wilayah pesisir. Tanaman itu juga tangguh menghadapi perubahan iklim.
“Mangrove bukan hanya penting untuk mencegah abrasi. Tanaman itu juga menyimpan potensi besar dalam menyerap emisi karbon dan memperkuat ketahanan ekosistem pesisir,” ujar Namastra.
Usai diskusi dan tanya jawab interaktif, kegiatan dilanjutkan dengan aksi penanaman mangrove jenis Sonneratia alba di area muara Sungai Progo.
Jenis ini dipilih karena kemampuannya dalam mengikat sedimen dan memperkuat struktur tanah pesisir, menjadikannya sangat cocok untuk proyek restorasi ekosistem pantai yang sedang dicanangkan.
Penanaman dilakukan bersama oleh para mahasiswa dan warga setempat, menegaskan pentingnya partisipasi komunitas dalam keberhasilan proyek lingkungan jangka panjang.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa mahasiswa tidak hanya belajar di kelas. Kami juga hadir langsung menyuarakan aksi nyata bagi lingkungan,” kata Fardan Satrya Prayogo, mahasiswa Jurusan Akuakultur 2024 sekaligus ketua panitia “Trisik Memanggil”.
“Trisik Memanggil” menjadi bukti bahwa peran mahasiswa tidak berhenti pada bangku kuliah. Mereka turut hadir sebagai agen perubahan, yang membawa pengetahuan ilmiah ke lapangan dan menjadikannya aksi kolektif yang bermanfaat nyata bagi masyarakat dan alam.
Kegiatan ini juga memperkuat hubungan sosial antara kampus dan masyarakat, sejalan dengan misi Faperta UGM untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Khususnya dalam aspek pendidikan berkualitas (SDG 4), penanganan perubahan iklim (SDG 13), ekosistem laut (SDG 14), ekosistem daratan (SDG 15), dan kemitraan untuk mencapai tujuan (SDG 17). (*)