PanenTalks, Jakarta – Pemerintah menyampaikan komitmen dalam menyelesaikan persoalan sampah nasional sebelum tahun 2029.
Adapun target ini merupakan salah satu program dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.
Persoalan sampah ini pun kembali dibahas dalam rapat terbatas dipimpin oleh Presiden Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 10 Juni 2025.
Dalam rapat terbatas itu, Presiden Prabowo menekankan pentingnya sinergi lintas sektor untuk mengakselerasi penanganan sampah.
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq menekankan, Presiden memberikan instruksi khusus agar persoalan sampah dapat tuntas tepat waktu.
“Bapak sudah menargetkan di dalam RPJMN-nya beliau, 2029 mestinya sampah selesai, sehingga segala strategi telah kita susun bersama melalui beberapa pendekatan,” ujar Hanif mengutip Youtube Liputan 6, Sabtu 14 Juni 2025.
Hanif juga menambahkan bahwa koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah akan ditingkatkan, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
“Nanti kami dengan Pak Mendagri akan bersama-sama, sesuai arahan Pak Presiden, untuk kemudian diskusi langkah-langkah penyelesaian,” imbuhnya.
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengatakan, isu lingkungan, termasuk persoalan sampah, menjadi perhatian utama Presiden Prabowo.
Ia mengungkapkan pemerintah telah memetakan 33 lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) mengalami perubahan menjadi fasilitas pengelolaan sampah berbasis energi.
“Yang akan digunakan mekanisme namanya Waste to Energy, mengubah sampah menjadi energi. Nanti Danantara berperan,” tegas Tito.
Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Rosan Roeslani juga menegaskan peran penting Danantara.
Ia menyampaikan, Danantara siap berperan aktif dalam proyek pengelolaan sampah menjadi energi di berbagai daerah.
“Kami juga akan mengajak pihak swasta untuk berinvestasi bersama dengan Danantara di Waste to Energy,” kata Rosan. (*)
Editor : Hendrati Hapsari