PanenTalks, Blora – Pemerintah Kabupaten Blora berhasil mencatatkan nilai ekspor selama triwulan I tahun 2025 mencapai 795.809 dollar AS. Potensi kayu jati di Blora berkontribusi signifikan terhadap pendapatan ekspor nasional.
“Hal itu ditopang tiga komoditas utama, mulai dari mebel berbahan kayu jati, briket arang dari batok kelapa, dan olahan daun kelor,” ungkap Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil Menengah (Dindagkop UKM) Kabupaten Blora Siti Mas’amah, mengutip blorakab.go.id, belum lama ini.
Dia melanjutkan, penghitungan nilai ekspor dalam rupiah mencapai Rp13,06 Miliar dengan kurs rupiah sebesar Rp16.413 per dollar AS.
Komoditas utama meubel dengan material kayu jati masih menjadi incaran manca negara. Seperti Jerman, Amerika Serikat, Prancis, Spanyol, Arab Saudi, Italia dan negara Timur Tengah.
Sebagai informasi, kayu jati asal Blora memiliki kualitas sangat baik, serat halus, kekuatan dan ketahanan tinggi terhadap serangan hama dan cuaca. Alhasil, kualitas kayu jati Blora mampu menembus pasar internasional. Kualitas kayu jati Blora mendapat sokongan kondisi geografis dan iklim pertumbuhan pohon jati dengan baik.
Selain itu, kata dia, produk olahan daun kelor sedang menjadi primadona di pasar luar negeri. Sejatinya, daun kelor memiliki ragam manfaat mulai kesehatan hingga kesehatan.
“Produk kelor sedang naik daun, khususnya di pasar Malaysia. Banyak dimanfaatkan untuk produk herbal, kecantikan dan suplemen kesehatan,” kata dia.
Sementara itu, briket arang dari batok kelapa juga mencatat permintaan cukup tinggi dari pasar luar negeri. Produk ini bermanfaat berbagai kebutuhan seperti penghangat ruangan, bahan bakar untuk barbeqyu hingga bahan pembakar rokok.
“Pasar ekspor briket meliputi Lebanon, kawasan Eropa, Dubai, Kanada, Amerika Serikat, serta negara-negara di Asia seperti India,” jelas Mas’amah.
Dia menilai, produk UMKM Blora kini telah masuk ke negara lain menjadi sinyal positif bagi pertumbuhan ekspor daerah. (*)