PanenTalks, Yogyakarta – Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat Universitas Gadjah Mada menjadi tuan rumah dari ASEAN Medical Deans’ Summit (AMDS) ke-15 tahun 2025, di Yogyakarta 25-27 Mei 2025.
Dekan FK-KMK UGM, Prof. Yodi Mahendradhata mengatakan, mendorong terciptanya kemitraan baru dan penguatan jaringan.
“Kita ingin melalui forum ini kita bisa menghasilkan kerjasama-kerjasama kolaborasi-kolaborasi berdampak mentransformasi berbagai kebutuhan-kebutuhan kita menjadi aksi-aksi nyata,” jelas Yodi, Rabu 4 Juni 2025.
Ajang jejaring ASEAN Medical Schools Network (AMSN) guna meningkatkan mutu pendidikan kedokteran, mempercepat inovasi teknologi pendidikan. Selain itu, mengembangkan riset dan pembinaan mahasiswa berdampak nyata.
Dia menerangkan, bahasan pertemuan meliputi tantangan dunia kedokteran seperti masalah AI (Artificial Intelligence). Kemudian, sustainability, berbagai macam inovasi teknologi. Materi terbaru dalam menunjang pembelajaran lebih efektif.
“Sempat dibahas soal masa depan riset dunia kedokteran, dan juga upaya untuk memfasilitasi penunjang pengembangan diri mahasiswa kedokteran,” katanya.
President AMSN, Prof. Dato’ Dr. Yang Faridah Abdul Aziz menambahkan, forum tersebut banyak membahas banyak hal namun belum semuanya terealisasi.
“Walaupun kita sudah melakukan semuanya tetapi kita masih belum bertindak secara bersama-sama, kita belum bersinergi,” tuturnya.
Ketua Panitia AMDS 2025 dr. Ahmad Hamim Sadewa, Ph.D menuturkan, penyusunan dan merancang konsep oleh profesior dan dosen agar mahasiswa dapat mengembangkan diri.
“Mereka diminta untuk mengungkapkan mereka inginkan dalam pengembangan diri, seperti apa sih future prediction menurut mereka, jangan-jangan beda dengan apa yang diinginkan apa yang digambarkan oleh para dosennya, keduanya harus bertemu,” pungkasnya.
Hamim mengharapkan, AMDS 2025 menjadi wadah merancang kerangka program kerja sama implementasi jangka pendek dan evaluasi secara berkala setiap tahun. (*)
Editor : Hendrati Hapsari