PanenTalks, Denpasar – Pengembangan wisata bahari di Kota Denpasar harus mengedepankan prinsip kelestarian lingkungan, pemberdayaan masyarakat lokal, serta tata kelola yang terintegrasi dan partisipatif.
Dinas Pariwisata Kota Denpasar bersama Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Denpasar menggelar gathering pariwisata yang unik dan inspiratif di atas kapal Phinisi Cruise Benoa, Jumat (16/5) pagi.
Mengusung tema “Menjaga Laut, Menata Wisata Bahari”, acara ini mempertemukan puluhan perwakilan dari berbagai asosiasi pariwisata dan kelautan untuk berdiskusi mengenai potensi dan keberlanjutan wisata bahari di ibu kota Bali ini.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Ni Luh Putu Riyastiti, secara resmi membuka acara yang berlangsung di tengah indahnya perairan Benoa. Turut hadir Ketua BPPD Kota Denpasar, Ida Bagus Gede Sidharta Putra, yang mendampingi jalannya diskusi.
Dalam sambutan tertulis Walikota Denpasar yang dibacakan oleh Ni Luh Putu Riyastiti, disampaikan bahwa pemilihan lokasi dan tema gathering kali ini sangat istimewa.
“Acara hari ini menjadi sangat istimewa karena kita berkumpul di atas kapal Phinisi Cruise, berlayar di perairan Benoa, yang menjadi salah satu simpul utama potensi wisata bahari Kota Denpasar dan Bali secara umum,” ujarnya.
Lebih lanjut, ditekankan bahwa kapal Phinisi bukan hanya sekadar warisan budaya maritim, tetapi laut juga merupakan sumber kehidupan.
Oleh karena itu, pengembangan wisata bahari harus mengedepankan prinsip kelestarian lingkungan, pemberdayaan masyarakat lokal, serta tata kelola yang terintegrasi dan partisipatif.
“Namun, di balik potensi tersebut, terdapat tanggung jawab besar yakni menjaga kelestarian laut, melindungi ekosistem pesisir, dan memastikan bahwa setiap langkah pengembangan dilakukan dengan prinsip keberlanjutan,” imbuhnya.
Pemerintah Kota Denpasar menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menjaga kebersihan laut, membangun infrastruktur wisata bahari yang ramah lingkungan, serta memperkuat regulasi yang mendukung keseimbangan antara konservasi dan aktivitas pariwisata.
“Melalui gathering ini, saya berharap akan lahir gagasan-gagasan segar, sinergi baru, dan semangat bersama untuk menjadikan laut kita tidak hanya bersih dan lestari, tetapi juga sebagai ruang wisata yang mendidik, membahagiakan, menyejahterakan, dan memberikan kontribusi kembali kepada alam dan masyarakat,” pungkasnya.
Ketua BPPD Kota Denpasar, Ida Bagus Gede Sidharta Putra, menyampaikan bahwa tema wisata bahari sangat relevan mengingat potensi maritim Indonesia, termasuk Kota Denpasar dengan garis pantai dan kekayaan budaya pesisirnya.
“Gathering Pariwisata Kota Denpasar ini adalah kegiatan rutin tahunan dengan mengangkat berbagai tema pariwisata. Sebelumnya, tema desa wisata dan city tour juga pernah diangkat,” jelasnya.
Acara ini juga menghadirkan narasumber untuk memberikan solusi terkait isu-isu yang dibahas dalam focus group discussion, dengan harapan menghasilkan langkah konkret untuk memaksimalkan potensi wisata bahari di Denpasar.
“BPPD Kota Denpasar bersama Dinas Pariwisata Kota Denpasar juga rutin menggelar promosi pariwisata baik di dalam maupun luar negeri,” tambah Ida Bagus Gede Sidharta Putra.
Salah satu pelaku pariwisata yang hadir, Made, menyambut baik inisiatif ini. “Momen gathering ini sangat baik untuk pemerintah dan pelaku pariwisata saling bertemu dan bertukar pendapat. Kami dapat menyampaikan aspirasi dan masukan terkait pengembangan pariwisata di Kota Denpasar,” ujarnya. (*)